ALIANSI Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) berharap tunjangan kinerja (tukin) dosen segera dicairkan.
------------
"KAMI berharap di bulan Februari sudah dicairkan oleh pemerintah," ungkap Koordinator ADAKSI Anggun Gunawan.
Sebelumnya, diketahui Kementerian Keuangan menyetujui tambahan anggaran khusus untuk tukin dosen sebesar Rp2,5 triliun.
Di mana, pihak Kemendiktisaintek mengajukan tiga skema pembayaran tukin dosen dengan anggaran masing-masing Rp2,8 triliun, Rp3,6 triliun, dan Rp8,2 triliun.
Di sisi lain, Anggun menilai anggaran yang diperlukan untuk Tukin dosen ini hanya sebagian kecil dari total anggaran yang diterima Kemendiktisaintek tahun 2025 ini.
"Sebenarnya di luar dana tambahan Rp2,5 triliun itu, Kemendiktisaintek punya anggaran Rp57 triliun untuk tahun ini," ungkapnya.
"Seharusnya mereka memprioritaskan tukin dosen dulu dibanding program-program lainnya. (Padahal), yang dibutuhkan untuk anggaran tukin itu cuma Rp8 triliun," tuturnya.
Anggun menegaskan perlunya perhatian serius pemerintah terhadap dosen mengingat kontrobusi besar yang diberikan.
"Seharusnya pemerintah memberikan perhatian yang serius soal ini karena dosen telah berkontribusi untuk berbagai bidang di negeri ini," tandasnya.
Selain itu, perjuangan tukin bukan hanya soal kenaikan tunjangan, kata Anggun, "Tetapi juga tentang keadilan dan pengakuan terhadap kontribusi dosen."
Dengan tukin dosen, lanjut Anggun, kesejahteraan dosen meningkat, motivasi kerja terbangun, dan lingkungan akademik menjadi lebih profesional.
"Tukin berbasis kinerja adalah solusi yang realistis, adil, dan berdampak positif bagi masa depan dosen dan dunia pendidikan di Indonesia," katanya.***