Cerpen Hayatun Nissyah: Terjebak Hujan
ilustrasis-babelpos.co-
Ketika kami sedang di ruang UKS suara gemuruh petir terdengar sangat keras dan langit pun menurunkan hujan dan angin yang sangat kencang. Setelah Cinta diberi obat, akhirnya Cinta mulai membaik. Namun, mukanya masih kelihatan pucat.
"Bagaimana kalian pulang Nak, apakah ada orang tua yang jemput?" tanya Bu Fathonah.
"Tidak, Ibu, kami pulang jalan kaki. Menunggu hujan reda," kataku.
“Oo, ya udah hati-hati di jalan ya Nak," ujar Bu Fatonah.
"Ya Ibu, terima kasih."
Karena hujan sangat lebat aku, Cinta dan Bunga keluar dari UKS dan berjalan menuju lorong kantor.
Di saat kami berteduh aku menatap hujan yang sangat deras dengan suara petir yang dahsyat. Hujan mulai membasahi tempat kami berteduh karena ada angin yang kencang.
Kami pun sedikit demi sedikit mundur karena hujan semakin deras. Kami ketakutan. Kami tidak berani pulang menerobos hujan yang sangat deras karena mengingatkanku waktu sekolah dasar ada teman yang tertimpa kayu saat pulang sekolah karena menerobos hujan deras yang disertai angin kencang.