Politikus kelas Tepalak Burut umumnya adalah politikus pemula alias pendatang baru, miskin pengalaman, tidak tahu medan juang, tidak paham ilmu perkeliruan, tidak bisa memilih mana umpan mana makanan, sehingga apa saja diterkam dan ditelan. Selanjutnya, ketika hari penetapan, hilang dari peredaran, tak ada lagi nama yang sebelumnya dipopulerkan sendiri, diagungkan sendiri hingga bikin survey sendiri. Namun bagi politikus gaek dan politikus cerdas, tidak penting bagaimana start, tapi bagaimana mengeksekusi garis finish.
So, kedepannya kita berharap agar politik kian asyik dan sulit diterjemahkan, partai politik hendaknya mampu merekrut orang-orang yang memiliki kualitas diri, visi misi yang cerdas, elektabilitas, integritas dan tentunya isi tas. Berhentilah memanjakan dan memberi peluang kepada politikus kelas Tepalak Burut. Karena itu sama saja mencolek madu diatas hidungnya, tak mampu dijilat tapi hanya bisa dirasakan saja.
Buat politikus-politikus baru, berprestasilah, berbuatlah, menginspirasilah, cerdaslah dalam memilih dan memilah, bedakan mana umpan mana mata pancing dan mana makanan. Jangan jadikan dirimu politikus yang sekedar mengumbar ambisi tanpa prestasi, yang semua tawaran disikat sebagaimana perilaku ikan Tepalak Burut.
Salam Tepalak Burut!(*)