Tepalak Burut

Kamis 16 Jan 2025 - 21:19 WIB
Reporter : Tim
Editor : Syahril Sahidir

Oleh : AHMADI SOFYAN

Penulis Buku / Pemerhati Sosial Budaya

 

SETIAP menjelang Pilkada, selalu kita saksikan para pemuja kekuasaan berperilaku seperti ikan Tepalak, pantang disodorin umpan/tawaran bahkan mata pancing tanpa umpan sekalipun, langsung ditelan dan menggeliat. Yakh, begitulah politikus-politikus kelas ikan Tepalak Burut.

-------------------    

TEPALAK, ikan sungai bersisik dengan warna hitam dan agak mirip ikan betok, namun ukurannya jauh lebih kecil dan sedikit memanjang. Ia hidup di sungai-sungai kecil bahkan di sungai mandi penduduk. Sudah cukup lama saya tidak melihat ikan ini di sungai Pulau Bangka, padahal semasa kecil saya dan kawan-kawan kerapkali mendapatkan ikan ini walaupun tidak berniat memancingnya. Sewaktu kecil, ikan ini dibenci karena keberadaannya sangat tidak diharapkan, apalagi saat kita memancing. Ikan Tepalak adalah jenis ikan yang cukup mengganggu target ikan lain yang kita pancing. Hal ini karena ia sangat gesit dan reaktif ketika melihat umpan atau apa saja yang kita jatuhkan ke sungai. Jikalau umpannya adalah cacing, maka ia habiskan sehingga ikan lain tak kan kebagian. 

Nah, tiba-tiba saya teringat dengan kebiasaan alias  kerakusan  ikan Tepalak ini. Apa saja yang dijatuhkan ke sungai, selalu didekati dan berusaha untuk diterkam. Tak peduli itu umpan, batu, daun atau bahkan ludah dan dahak saja yang kita buang ke sungai, spontan ia serobot. Tempo doeloe, karena saking populernya dikalangan pemancing di Sungai dan perilaku Tepalak yang  ngeselin , maka ada sebutan  Tepalak Budu (bodoh)  atau juga  Tepalak Burut . Burut yang dimaksud dalam bahasa Bangka adalah telor kelamin (testis) yang besar akibat tulah (kualat), tapi sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Tepalak, karena nyatanya ikan Tepalak tidak ada yang  burut  kok. 

***

 

KEMENANGAN Kotak Kosong di Kabupaten Bangka dan Kota Pangkalpinang membuat kembali Pilkada diulang di 2 wilayah tersebut yang insya Allah dilaksanakan tahun ini (2025). Kemenangan Kotak Kosong membuat peluang kembali  nyengol  mereka-mereka yang kemaren berkeinginan maju, namun terhambat, kini kembali peluang terbuka lebar. Dari yang bakal calon potensial, hingga yang cuma nampang nama juga numpang  ngeroh aek . Nah, yang beginian lah yang saya sebut sebagai  tepalak burut .

Ada yang sudah mulai menyatakan diri diberbagai media siap maju tanpa ngukur baju, ada yang pasang baliho, pendekatan ke masyarakat, mencari pasangan, pendekatan ke partai politik, bentuk tim dan sebagainya. Tentunya hal ini sudah biasa dan wajar saja dalam politik pencitraan, namun jika hal seperti ini terus menerus terjadi artinya kreativitas dan inovasi dalam menjual diri perlu ada pembenahan.

Berambisi pada kekuasaan tentu sangat manusiawi, namun cedas dan jujur dalam membaca diri adalah ciri manusia dewasa dan bijaksana. Karena menjadi pemimpin bukanlah perkara gampang, bukanlah sekedar menikmati fasilitas dan popularitas, bukan pula sekedar untuk menambah daftar riwayat hidup bahwa diri pernah menjadi Kepala Daerah, namun menjadi pemimpin itu adalah amanah dan tanggungjawab yang besar karena yang dipimpin itu masyarakat banyak dengan berbagai karakter dan kemampuan yang kadangkala jauh lebih baik, lebih cerdas, lebih pintar dari yang memimpin.

Menjadi pemimpin tidak cukup hanya dengan  kerenyak  (kemauan), tapi harus diiringi dengan kemampuan. Menjadi pemimpin juga tidak cukup hanya mengandalkan ambisi, tanpa diiringi dengan prestasi, perilaku yang menginspirasi dan visi misi yang jelas sehingga rakyat memiliki ruang untuk menjadi lebih cerdas. Jikalau hanya sekedar ambisi, maka yang terjadi adalah onani politik yang berakibat pada ejakulasi dini. 

Menjelang Pemilu dan Pilkada diberbagai daerah, bertahun-tahun kita saksikan deretan orang-orang yang sekedar mengumbar ambisi politik semata. Bagi sebagian orang ini adalah peluang sebagai mata pencaharian (pengamalan ilmu tanggok-menanggok), bagi sebagian orang ini adalah hiburan yang membuat ringem (ngeselin) alias  gelik yok , ada juga yang kadangkala cuek karena selalu merasa ada dan tidak adanya pemimpin sama saja (wujuduhu ka adamihi). 

Nah, dalam politik kekuasaan, ada beberapa kategori politikus yang berambisi menjadi pemimpin. Ada yang memahami betul suasana medan pertempuran, sosial masyarakat, hitungan yang matang, kecerdasan membaca wilayah, juga ada kategori  basing terabas  alias yang penting ngetop dan dikenal dulu. Sehingga apa saja yang ditawarkan tidak ada istilah  tidak  alias  aok gale  (iya semua).  Kategori yang terakhir inilah yang saya maksud politikus Tepalak Burut. 

Kategori :

Terkait

Kamis 16 Jan 2025 - 21:19 WIB

Tepalak Burut

Kamis 09 Jan 2025 - 21:33 WIB

Kalapiteng

Kamis 02 Jan 2025 - 21:30 WIB

Kelekak & Kepemimpinan

Kamis 19 Dec 2024 - 22:09 WIB

Politisi Cengeng

Kamis 12 Dec 2024 - 21:54 WIB

Pilkada 2025 dan Kedewasaan Kita