Perubahan Skor Bulu Tangkis: Hendrawan Tak Soal, Ricky: Berdampak Kepada Pemain

Ganda Campuran Rinov dan Lisa-screenshot-

FEDERASI Bulu Tangkis Dunia BWF mengumumkan rencana uji coba sistem skor baru 3x15 sebagai alternatif dari format reli poin 21. Sistem ini dinilai lebih menarik karena memiliki jumlah poin lebih sedikit per gim, membuat pertandingan lebih dinamis, dan memperpendek durasi laga untuk meningkatkan minat penggemar.

 

Hal ini tentu mendapat beragam respons dari masyarakat bulu tangkis dunia. Tak terkecuali di Indonesia. Sepeti dikatakan oleh salah seorang Legenda bulu tangkis Indonesia Hendrawan yang menyatakan tidak mempermasalahkan rencana tersebut asalkan membawa dampak positif bagi olahraga tepok bulu.

 

"Saya belum tahu detailnya seperti apa, tetapi selama ini BWF memang terus mencari formula terbaik," kata Hendrawan, sebagaimana dikutip ari ANTARANEWS. 

 

Hendrawan juga mengatakan sistem skor bulu tangkis telah mengalami beberapa perubahan. Dari sistem 15 poin, sempat beralih ke 7 poin, lalu kembali ke 15, hingga akhirnya menggunakan format reli poin 21 yang berlaku saat ini.

 

"Kalau memang tujuannya agar bulu tangkis lebih profesional dan bisa menyediakan hadiah yang lebih besar, kenapa tidak?" ujar mantan atlet yang kini berkarier sebagai Technical Advisor tim tunggal putra dan putri PB Djarum itu.

 

Sementara itu Sekretaris Jenderal PP PBSI, Ricky Subagja, mengatakan bahwa sistem reli poin 21 yang saat ini digunakan masih ideal dibandingkan dengan format 3x15 yang direncanakan BWF.

 

"Saya mengalami dari awal ketika tujuh poin (sistem 5x7 poin). Menurut saya itu juga kurang menarik. Sekarang reli poin 21, saya rasa itu masih cukup baik dibanding dengan rencana BWF 3x15 yang terlalu singkat," kata Ricky.

 

Tag
Share