Kawasan Konservasi Ketugar Perlang

--

Oleh Nurun Aini

Mahasiswa Prodi Konservasi Sumber Daya Alam, Fakultas Sains dan Teknik, 

Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung

Konservasi adalah upaya perlindungan,pemeliharaan, dan pengelolaan sumber daya alam, termasuk keanekaragaman hayati, tanah, air, dan ekosistem, agar tetap berfungsi secara berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Kawasan Konservasi Ketugar Perlang  terletak di Desa Perlang, Kecamatan Lubuk Besar,  Kabupaten Bangka Tengah, merupakan salah satu kawasan yang memiliki nilai ekologis, sosial, dan ekonomi tinggi. Kawasan ini menjadi habitat bagi berbagai flora dan fauna, termasuk burung ketugar atau kukang, yang menjadi ikon utama konservasi wilayah ini. Sebagai bagian dari ekosistem Bangka Belitung yang kaya akan keanekaragaman hayati, Ketugar Perlang menyimpan potensi luar biasa untuk pelestarian lingkungan, penelitian ilmiah, dan pengembangan ekowisata yang berkelanjutan.

Salah satu kekuatan utama kawasan ini adalah keanekaragaman hayatinya. Ketugan Perlang menjadi rumah bagi berbagai jenis burung, mamalia, reptil, dan tumbuhan yang beberapa diantaranya mungkin sudah langka dan terancam punah.

Keindahan alam Ketugar menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Kawasan ini memiliki lanskap hutan tropis yang asri, udara segar, dan ketenangan yang sulit ditemukan ditempat lain. Potensi ekowisata, seperti trekking, bird watching, dan kegiatan edukasi konservasi, sangat menjanjikan untuk dikembangkan.

Dengan pengelolaan yang baik, Ketugar dapat menjadi pusat edukasi lingkungan. Kegiatan seperti pelatihan konservasi, pengenalan spesies lokal, dan pengembangan ekowisata berbasis masyarakat dapat mendorong kesadaran lingkungan masyarakat sekitar.

Selain nilai ekologisnya, kawasan ini juga memiliki kaitan erat dengan budaya lokal masyarakat Perlang. Tradisi dan cerita rakyat yang terkait dengan kawasan ini dapat menjadi daya tarik wisata budaya yang memperkaya pengalaman pengunjung.

Namun selain itu Konservasi Ketugar juga memiliki tantangan yang harus dihadapi, aktivitas manusia,seperti pembukaan lahan untuk pertanian, penambahan hutan, dan eskploitasi sumber daya alam, merupakan ancaman nyata bagi kelestarian kawasan ini. Jika tidak dikelola dengan baik, potensi kerusakan akan semakin meningkat.

Ketugar juga belum sepenuhnya dilengkapi dengan infrastruktur pendukung yang memadai. Jalan menuju kawasan konservasi, fasilitas bagi pengunjung dan pusat informasi lingkungan masih perlu ditingkatkan.

Beberapa masyarakat disekitar kawasan mungkin belum memahami pentingnya pelestarian alam. Tanpa keterlibatan masyarakat lokal, upaya konservasi akan sulit berjalan dengan baik. 

Salah satu penghambat utama dalam pengelolaan kawasan konservasi adalah minimnya pendanaan. Program konservasi membutuhkan dana besar untuk operasional, penelitian, dan pengembangan infrastuktur.

Pemerintah daerah tersebut perlu memperkuat regulasi terkait kawasan konservasi dan memastikan penegakan hukum terhadap aktivitasi ilegal, seperti perambahan hutan atau penangkapan satwa liar.

Tag
Share