Pilkada 2024: Partisipasi Warga Rendah, Tapi Dinasti Politik Naik

Ilustrasi-screnshot-

Yassar menambahkan dengan banyaknya peserta pemilu yang terafiliasi dinasti politik, masyarakat yang kemudian harus berinisiatif untuk melakukan riset atau mencari tahu soal kandidatnya.

"Cara kita untuk bisa memprediksi bagaimana dia nanti mengelola pemerintahannya ketika memenangkan kursi kan melalui hal-hal yang tidak kasat mata," katanya.

"Misalkan siapa yg mendukung, siapa yg memodali, bagaimana rekam jejak dia terdahulu di jabatan publik yg serupa," tambah Yassar.

BACA JUGA:25.557 Badan Ad Hoc Pilkada Babel Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan

Siapa Mendukung Siapa?

Presiden Prabowo Subianto dan mantan presiden Joko Widodo sudah dianggap oleh sejumlah pengamat memberikan dukungan secara terang-terangan kepada sejumlah calon kepala daerah pada pilkada tahun ini.

Diantaranya adalah Ridwan Kamil dan Suswono yang maju di pemilihan gubernur Jakarta, pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin di Jawa Tengah, serta Andra Soni dan Dimyati Natakusumah yang maju di provinsi Banten.

Menariknya juga, dinasti politik yang dibangun Ratu Atut Choisyah di Banten mengalami kekalahan dari kandidat yang didukung Koalisi Indonesia Maju (KIM), jika dilihat dari hasil sejumlah 'quick count'.

Airin Rachmi Diany, adik ipar Ratu Atut kalah dari Andra dan pasangannya di pemilihan gubernur Banten. 

Begitu juga dengan Andika Hazrumy, anak Ratu Atut, di pemilihan bupati Serang yang kalah dari Ratu Rachmayu Zakiyah yang merupakan istri dari Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, yang juga didukung KIM.

Yoes mengatakan politik dinasti yang mewarnai pilkada tahun ini mendapat pengaruh Jokowi dan Prabowo yang "cukup besar".

"Karena di daerah-daerah kunci yang mereka dukung, seperti Jateng, Jatim, Jabar, Banten, kandidat yang mereka endorse menang," ujar pengamat politik dinasti Yoes.

"Tentu bukan semata karena endorsement, tapi juga faktor-faktor lain seperti mobilisasi sumber daya negara," tambah Yoes.

Yassar dari ICW mengatakan Jokowi masih punya pengaruh dalam pilkada dan 'endorsement' yang diberikan kepada kandidat tertentu malah membuat kontestasi Pilkada 2024 tidak setara. 

Menantu Jokowi sendiri, Bobby Nasution menumbangkan petahana Edy Rahmayadi di pemilihan gubernur Sumatera Utara menurut hasil 'quick count'.

Tag
Share