"Saya tidak bisa mengonfirmasi, Yang Mulia," jawab Harvey Moeis.
Pontoh kembali bertanya, apakah wasit itu seorang pengusaha atau pejabat yang berpengaruh. Menurut Pontoh, hanya dua pihak itu yang bisa disebut wasit karena berkaitan dengan masalah harga.
"Saudara jujur saja!" tegas Pontoh.
Harvey sempat terdiam sejenak. Pontoh kembali menekan. "Wasit itu orang atau apa? Wasit kan pengadil, penentu," tanyanya.
"Betul," jawab Harvey Moeis.
Kemudian Harvey menjelaskan, "Kalau pengusaha rasanya tidak, Pak, karena grup ini... eh, inisiasinya adalah perpanjangan tangan dari pemerintahan, sepertinya wasitnya adalah beliau-beliau, Pak."
"Apa? Penguasa? Pejabat?" tanya Pontoh.
Harvey tetap berkukuh menjawab tidak tahu, "Saya sudah lupa alasan saya ngomong begitu, Pak."
"Terserah saudara, nanti kami simpulkan dalam tuntutan kami," kata JPU.
Hingga vonis dibacakan, 2 fakta itu tetap jadi misteri?***