KORANBABELPOS.ID.- Banyak yang kecewa mengapa vonis untuk Harvey Moeis terdakwa Tipikor tata niaga timah di IKUP PT Timah 2015-2022 hanya 6,5 tahun? Itu hampir hanya setengah dari tuntutan
jaksa Penuntut Umum (JPU) yang 12 tahun?
Namun terlihat dalam persidangan, Harvey Moeis tak lebih dari makelar yang mengelola Kerjasama antara PT Timah dengan para smelter swasta. Dia dengan kepiawaiannya menjembatani bos-bos smelter swasta dengan PT Timah.
Namun dari situlah hal yang paling melukai warga Babel itu muncul. Karena Harvey Moeis sendiri ternyata memungut Rp 420 miliar dengan alasan --menurut Harvey Moeis-- sesuai amanat Kapolda Babel saat itu, Brigjend Syaiful Zachri (alm), untuk lingkungan dan masyarakat Babel.
Faktanya dalam persidangan, Harvey Moeis memberikan jawaban yang berbelit-belit soal pengunaan duit itu. Bahkan ia juga berdalih tidak mencatat berapa duit yang masuk dari smelter swasta. Padahal, data tersaji lengkap, mulai dari tanggal disetorkan ke PT QSE, Money Changer milik Terdakwa Helena Lim hingga kapan diantar atau disetorkan ke Harvey Moeis. Termasuk dimana duit itu diantarkan!
Harvey Moeis yang sesungguhnya memang dikenal sebagai pengusaha Batubara itu, tak ada histori apapun dengan Babel. Hanya istrinya saja Artis Sandra Dewi yang Kelahiran Pangkalpinang, Babel. Tidak lebih.
Di sisi lain, kasus Tipikor timah ini adalah tsunami terbesar bagi perekonomian Babel. Sepanjang tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Babel selalu berada di posisi terendah se-Indonesia. Padahal sebelumnya, Babel kerap berada di Nomor 1 se-Sumatera, dan bertengger di posisi 4 atau 5 besar se-Indonesia.
Di saat kondisi perekonomian Babel terpuruk seperti ini, terkuak pula dana Rp 420 miliar yang katanya untuk dana social bagi warga Babel tak jelas dikemanakan? Jadilah Babel tak hanya lingkungannya yang dibuat luluhlantak, nama masyarakatnya pun diatasnamakan untuk pengumpulan dana social dengan aliran nol besar ke warga Babel?
Terakhir alasan Harvey Moeis habis untuk membantu covid-19, dan terkuak hanya ada Rp 15 miliar mengalir ke RSCM Jakarta untuk Covid-19? Sisanya Rp 405 Miliar kemana lagi?
Dalam kondisi ekonomi Babel yang terpuruk seperti sekarang ini, uang sejumlah Rp 420 Miliar tentu sangat berarti. Dana CSR atau dana social atau apapun Namanya, Harvey Moeis paling tidak berutang penjelasan kepada warga Babel, dikmanakan duit itu?
Nilai tipikor kasus ini Rp 300 Triliun, dari jumlah itu Rp 271 triliun kerusakan lingkungan,
Rp 29 Triliun transaksi Kerjasama. Hanya Rp 420 Miliar itulah yang atas nama dan untuk masyarakat Babel? Itupun tak mengalir?
BACA JUGA:Harvey Moeis Divonis 6 Tahun, 6 Bulan Penjara!
Melawan Lupa?
Sekali lagi, Hervey Moeis diminta jujur soal dikemanakannya duit CSR (corporate social responsibility) Rp 420 miliar yang ia terima dari para bos smelter itu? Meski kecil kemungkinan dia akan membongkarnya --karena selama ini dia selalu berbelit-belit-- namun tetap ditunggu, karena dalam persidangan Tipikor ini, salah satunya yang paling misteri adalah penyaluran duit yang semestinya untuk masyarakat Bangka Belitung (Babel) itu.