Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah: Jangan Lelah Serukan Perdamaian untuk Palestina

Pengibarana Bendera Palestina -screenshot-

KORANBABELPOS.ID - Hari Perdamaian Internasional atau International Day of Peace (IDP) merupakan momen penting bagi negara-negara di dunia untuk terus menyerukan perdamaian bagi Bangsa Palestina.

Hal ini dikatakan oleh  Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa.

BACA JUGA:Bachtiar Nasir Mengingatkan Indonesia, Jangan Lelah Mendukung Palestina

"Jangan pernah lelah menyerukan perdamaian bagi Bangsa Palestina. Konflik dan krisis kemanusiaan di Palestina harus segera dihentikan. Bila semua negara bersama-sama memperkuat solidaritas, bukan hal yang mustahil menciptakan perdamaian di dunia ini," kata Khofifah di Surabaya, sebagaimana koranbabelpos.id kutip dari ANTARA.

BACA JUGA:Dongeng Goes to School di SDIT Ad-Dhuhaa, Yakesma Babel Terima Donasi Palestina Rp 18 Juta

Diketahui bahwa Hari Perdamaian Internasional sendiri diperingati setiap tanggal 21 September. Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya perdamaian di seluruh dunia.

Khofifah mengatakan, Hari Perdamaian Internasional dapat menjadi momentum yang tepat untuk terus-menerus meningkatkan kesadaran global tentang konflik kemanusiaan di Palestina. 

Salah satunya dengan menggunakan media sosial untuk menyebarkan pesan tentang perdamaian dan perlindungan hak asasi manusia bagi rakyat Palestina.

BACA JUGA:Penasihat Palestina Mahmoud Abbas: Indonesia Penting Bagi Palestina

"Perdamaian adalah proses yang memerlukan komitmen bersama dan keterlibatan dari berbagai pihak. Termasuk pentingnya solidaritas global untuk menunjukkan dukungan melalui aksi damai," katanya.

Menurutnya, perdamaian bukan sekadar tidak ada perang, perdamaian adalah proses dinamis dan partisipatif. Proses ini mengharuskan setiap individu, komunitas, dan bangsa untuk berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan konflik dengan dialog yang terbuka dan kerja sama.

Lebih lanjut Khofifah mengatakan Hari Perdamaian Internasional bukanlah sebuah perayaan belaka. Namun, harus menjadi momen refleksi bagi seluruh umat manusia untuk berkomitmen pada perdamaian di atas segala perbedaan.

BACA JUGA:Trump Sebut Biden Sudah Jadi Orang Palestina, Saat Debat Pilpres AS

"Peringatan ini juga menjadi panggilan untuk melawan ketidakadilan, mengurangi dampak perubahan iklim, serta memperjuangkan hak asasi manusia di seluruh dunia," katanya.

Tag
Share