8 Upaya Meningkatkan Literasi Digital Siswa untuk Menyambut SDGS 2030

Reporter: - |

Editor: Budi Rahmad |

Selasa , 17 Sep 2024 - 10:49

ilustrasi-screenshot-

Misalnya terkait dengan hashtag atau informasi dan konten yang sedang viral seperti merdeka belajar dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan agar siswa memahami konteks dan perkembangan informasi atau konten yang sedang berkembang di tengah-tengah masyarakat

2. Kemampuan Kognitif

Kemampuan kognitif merupakan kemampuan menilai informasi dan konten digital. Misalnya seorang siswa yang dapat memilah-memilah informasi dan konten digital yang berkualitas dan tidak berkualitas atau informasi dan konten digital yang memiliki dampak baik atau tidak baik.

Dalam dunia Pendidikan, misalnya siswa mampu memahami dan menghindari informasi dan konten digital yang berbau perundungan atau bullying, kekerasan seksual, intoleransi dan lain sebagainya.

3. Kemampuan Konstruktif

Kemampuan konstruktif merupakan kemampuan siswa dalam mengembangkan informasi dan konten yang berasal dari dunia digital. Dalam pembelajaran, misalnya siswa mampu membuat dan mengembangkan sebuah karya P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) mengolah bahan-bahan bekas menjadi bahan nilai guna berkat informasi dan konten digital.

4. Kemampuan Komunikatif

Kemampuan komunikatif merupakan kemampuan memahami dunia kerja teknologi digital. Misalnya saat siswa mampu menggunakan dan memanfaatkan google form, quiziz, kahoot, wordwall, canva dan lain sebagainya ke dalam sebuah proses pembelajaran.

5. Kemampuan Kepercayaan

Kemampuan ini berkaitan dengan cara siswa dalam beretika digital. Misalnya dalam menggunakan media sosial secara bijak agar kemudian tidak terjadi konflik atau ketersinggungan.

6. Kemampuan Kreatif

8 upaya meningkatkan literasi digital siswa untuk menyambut sdgs 2030                             sdgs (sustainable development goals), merupakan kesepakatan dunia yang memiliki tujuan untuk menyejahterakan masyarakat dunia pada tahun 2030 yang mencakup 17 sasaran. 
salah satu satu sasaran dalam sdgs tersebut adalah mempersiapkan pendidikan yang berkualitas. 
oleh karena itu, sekolah atau satuan pendidikan dalam rangka menyambut sdgs tahun 2030 tersebut, memiliki andil dalam rangka meningkatkan kemampuan pendidikan yang berkualitas, salah satunya ialah dengan menyiapkan generasi siswa yang memiliki kecakapan dalam literasi digital. 
baca juga:literasi digital: kunci menuju masyarakat informasi 
kemampuan literasi digital merupakan kemampuan dan keterampilan seseorang untuk memahami dan menggunakan teknologi, informasi, komunikasi secara efektif dan efisien. 
sdgs tahun 2030 merupakan upaya dalam melakukan pembangunan yang berkelanjutan. dengan kemampuan literasi digital yang mumpuni, maka siswa akan memiliki kemampuan dan keterampilan memperolah informasi secara akurat dan terpercaya. 
dengan demikian informasi hoaks atau berita bohong yang saat ini menjadi ancaman dapat dicegah dan diminimalisasi melalui kepiawaian dalam literasi digital. 
selain itu, kemampuan literasi digital, mampu menghantarkan siswa meraih kesuksesan dimasa mendatang karena siswa tersebut telah mampu memanfaatkan kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi secara efektif dan efisien. 
baca juga:tingkatkan literasi digital pemilih pemula pilkada
oleh karena itu, pada era saat ini perlu adanya upaya sekolah atau satuan pendidikan untuk meningkatkan kemampuan literasi digital siswa-siswanya.
menurut douglas aj. belshaw, ada 8 elemen untuk mengembangkan kemampuan literasi digital yaitu: kultural, kognitif, konstruktif, komunikatif, kepercayaan diri, kreatif, kritis dan bertanggung jawab sosial. 
secara rinci, dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kemampuan literasi digital siswa, maka diperlukan kemampuan 8 elemen penting, yaitu:
1. kemampuan kultural
menurut hemat penulis, kemampuan kultural merupakan kemampuan siswa dalam rangka memahami konteks budaya pengguna atau konten teknologi digital. 
baca juga:gerakan literasi sekolah: picu minat siswa dalam menulis dan membaca
misalnya terkait dengan hashtag atau informasi dan konten yang sedang viral seperti merdeka belajar dan lain sebagainya. hal ini bertujuan agar siswa memahami konteks dan perkembangan informasi atau konten yang sedang berkembang di tengah-tengah masyarakat
 
2. kemampuan kognitif
kemampuan kognitif merupakan kemampuan menilai informasi dan konten digital. misalnya seorang siswa yang dapat memilah-memilah informasi dan konten digital yang berkualitas dan tidak berkualitas atau informasi dan konten digital yang memiliki dampak baik atau tidak baik. 
dalam dunia pendidikan, misalnya siswa mampu memahami dan menghindari informasi dan konten digital yang berbau perundungan atau bullying, kekerasan seksual, intoleransi dan lain sebagainya.
 
3. kemampuan konstruktif
kemampuan konstruktif merupakan kemampuan siswa dalam mengembangkan informasi dan konten yang berasal dari dunia digital. dalam pembelajaran, misalnya siswa mampu membuat dan mengembangkan sebuah karya p5 (projek penguatan profil pelajar pancasila) mengolah bahan-bahan bekas menjadi bahan nilai guna berkat informasi dan konten digital.
baca juga:ajak siswa tingkatkan budaya cinta literasi
4. kemampuan komunikatif
kemampuan komunikatif merupakan kemampuan memahami dunia kerja teknologi digital. misalnya saat siswa mampu menggunakan dan memanfaatkan google form, quiziz, kahoot, wordwall, canva dan lain sebagainya ke dalam sebuah proses pembelajaran.
5. kemampuan kepercayaan
kemampuan ini berkaitan dengan cara siswa dalam beretika digital. misalnya dalam menggunakan media sosial secara bijak agar kemudian tidak terjadi konflik atau ketersinggungan.
6. kemampuan kreatif
kemampuan ini merupakan kemampuan siswa dalam melakukan hal baru dengan cara yang baru. misalnya menciptakan sebuah karya yang luar biasa dalam sebuah pembelajaran dan lain sebagainya.
baca juga:menjaga api literasi dengan kayu bacaan
7. kemampuan kritis
kemampuan ini merupakan kemampuan dalam mengkritisi dan menanggapi sebuah informasi dan konten yang beredar di dunia digital. 
dengan kemampuan ini, maka siswa telah andil dalam rangka menciptakan informasi dan konten digital yang berkualitas. 
8. kemampuan bertanggung jawab secara sosial
dalam menggunakan teknologi, informasi dan komunikasi digital, maka harus dilakukan dengan rasa penuh tanggung jawab. 
hal ini diharapkan agar siswa tidak menggunakan teknologi digital ke arah hal-hal negatif yang dapat menimbulkan masalah.
baca juga:3 fakta literasi yang harus diketahui menurut badan bahasa

oleh rudiyanto, s.pd., gr
guru pendidikan agama islam sd negeri 9 airgegas, kabupaten bangka selatan