Senin, 21 Okt 2024
Network
Beranda
Headline
Pangkalpinang
Politika
Daerah
Bangka
Bangka Tengah
Bangka Selatan
Bangka Barat
Belitung
Belitung Timur
Komunikasi Bisnis
Advetorial
Kolom
Catatan Politik
Bahasa
History
Taring
Soccer
Lainnya
Gadget
Hiburan
Literasi
Kesehatan
Nasional
Opini
Network
Beranda
Kesehatan
Detail Artikel
Dampak Diet Metode Kurangi Makan
Reporter:
Ant
|
Editor:
Jal
|
Jumat , 02 Aug 2024 - 23:28
--
dampak diet metode kurangi makan metode mengurangi makan seringkali jadi anggapan untuk menurunkan berat badan, namun sebaliknya, mode ini akan memperlambat metabolisme sehingga lebih sulit untuk menurunkan berat badan. ditulis laman hindustan times, senin (29/7), dr. rituja ugalmugle, penyakit dalam, rumah sakit wockhardt, mumbai central menjelaskan ketika anda mengurangi asupan kalori secara signifikan, tubuh mungkin memasuki mode kelaparan, mekanisme bertahan hidup yang berevolusi untuk menghemat energi selama masa kekurangan makanan. "mode ini memperlambat metabolisme anda untuk menjaga simpanan lemak, sehingga lebih sulit untuk menurunkan berat badan dan, dalam beberapa kasus, menyebabkan penambahan berat badan karena tubuh menjadi lebih efisien dalam menyimpan energi yang diterimanya," katanya. dampak mengurangi makan atau mengonsumsi terlalu sedikit kalori juga dapat mengakibatkan hilangnya massa otot. jaringan otot membakar lebih banyak kalori saat istirahat daripada jaringan lemak, sehingga kehilangan massa otot dapat menurunkan laju metabolisme secara keseluruhan. penurunan metabolisme ini berarti membakar lebih sedikit kalori sepanjang hari, sehingga penurunan berat badan menjadi lebih sulit dan kenaikan berat badan lebih mungkin terjadi. dr. rituja juga mengatakan pola makan yang ketat sering kali kekurangan nutrisi penting, yang dapat mengganggu fungsi tubuh yang normal. kekurangan nutrisi dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, terutama hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, seperti ghrelin dan leptin. ketidakseimbangan hormon ini dapat meningkatkan rasa lapar dan menyebabkan makan berlebihan atau keinginan makan, yang selanjutnya menyebabkan penambahan berat badan. diet yang terlalu ketat juga dapat menimbulkan stres secara mental dan emosional dan meningkatkan produksi kortisol, hormon yang terkait dengan penambahan berat badan, terutama di bagian perut. kadar kortisol yang tinggi dapat mendorong tubuh untuk menyimpan lemak, terutama lemak visceral. terakhir, mengurangi makan juga dapat mengurangi pengeluaran energi lebih dari yang diharapkan berdasarkan asupan kalori yang disebut dengan proses termogenesis adaptif. ini adalah mekanisme perlindungan lain terhadap kelaparan, tetapi dapat meringankan upaya penurunan berat badan. maka itu, metode mengurangi makan ternyata tidak signifikan dalam menurunkan berat badan, dan sebaliknya justru dapat menyebabkan berbagai masalah metabolisme dalam tubuh akibat kekurangan nutrisi.(ant)
1
2
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Babel Pos 4 Agustus 2024
Berita Terkini
Kamarudin: Pelestarian Kebudayaan Lokal Jadi Prioritas dalam Pembangunan Pariwisata
Headline
21 menit
Hendra-Sylpana Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Headline
24 menit
Erick Thohir Mantap: Bersih-Bersih BUMN Lanjut
Headline
4 jam
Bobby Kertanegara Ikut ke Istana Merdeka
Headline
5 jam
Langsung Pulang ke Solo, Jokowi tak Pamit Lagi ke PDIP?
Headline
5 jam
Berita Terpopuler
Nasib Honorer Masih Merana?
Headline
21 jam
Nama-Nama Menteri yang Bakal Dilantik Prabowo
Headline
10 jam
Catat! Ini 6 Janji Prabowo
Headline
21 jam
Mayor Teddy, 4 Tahun jadi Ajudan Prabowo, Kini Seskab
Headline
7 jam
Indonesia Punya Presiden Baru, Kamarudin: Siap Wujudkan Cita-Cita Prabowo
Headline
23 jam
Berita Pilihan
Pernyataan Sandra Dewi Mengecewakan, Rp 420 M, Kemana?
Headline
6 hari
Bos Smelter Ungkap, MoU Dengan PT Timah dan CSR untuk Bantu Pemerintah dan Rakyat
Headline
2 minggu
Sidang Tipikor Tata Niaga Timah Aon Cs, Saksi Tak Sebut Terdakwa?
Headline
3 minggu
Tipikor Timah, dari Super Heboh, Kini Mulai Senyap?
Headline
3 bulan
Dugaan Tipikor KUR BSB Naik Penyidikan, Siapa Calon Tersangka?
Headline
3 bulan