Indonesia Harusnya Kemarau, Faktanya?

Ilustrasi-screnshot-

Pada bulan September hingga November, dampak La Nina dapat dirasakan dengan peningkatan curah hujan di wilayah tengah hingga timur Indonesia.

Pada bulan Desember hingga Februari dan Maret hingga Mei, curah hujan di wilayah Indonesia bagian timur juga kemungkinan akan meningkat.

BACA JUGA:Awas! La Nina di Indonesia!

Peningkatan curah hujan akibat La Nina umumnya mencapai 20-40 persen lebih tinggi dari tahun-tahun dengan kondisi netral.

Beberapa wilayah bahkan bisa mengalami peningkatan curah hujan melebihi 40 persen. Namun, pada puncak musim hujan, La Nina tidak akan memberikan dampak peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian tengah dan barat karena interaksi dengan sistem monsun.

Menurut prediksi, kondisi La Nina diperkirakan akan terjadi menjelang akhir tahun 2024 atau awal tahun 2025, yang kemungkinan akan menyebabkan intensitas hujan di sejumlah wilayah Indonesia menjadi lebih tinggi dari biasanya.

Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk memperhatikan perkembangan situasi ini dan mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menghadapi potensi dampak dari La Nina.

Terdapat beberapa wilayah yang diprediksi akan mengalami curah hujan bulanan di atas normal meskipun Indonesia sudah memasuki musim kemarau.

Hal tersebut didasari atas prediksi curah hujan bulanan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk bulan Agustus, September, dan Oktober 2024.

Berdasarkan analisis BMKG, wilayah-wilayah di Indonesia yang kemungkinan akan mengalami curah hujan di atas normal selama musim kemarau adalah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Sebagian besar masyarakat biasanya mengasosiasikan musim kemarau dengan cuaca panas dan kering. Namun, prediksi BMKG memberikan gambaran yang berbeda, dimana terdapat potensi tinggi curah hujan di beberapa daerah tertentu.

Fenomena ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor cuaca global yang kompleks, seperti perubahan iklim dan pola sirkulasi udara.

Adanya curah hujan di atas normal selama musim kemarau dapat berdampak pada berbagai sektor, seperti pertanian, transportasi, dan lingkungan hidup.

Di sektor pertanian, curah hujan yang berlebihan dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor, serta merusak tanaman yang ada.

Sementara itu, dalam sektor transportasi, curah hujan yang tinggi juga dapat mengganggu aktivitas pengiriman barang dan mobilitas penduduk.

Tag
Share