PBB Sesalkan soal Mutasi dan Putusnya Kerjasama BPJS di RS Medika Stania

--

SUNGAILIAT - Ormas Pemuda Batak Bersatu (PBB) prihatin dengan masalah yang terjadi di Rumah Sakit (RS) Medika Stania Sungailiat. Selain menyulitkan pegawai yang terkena mutasi juga memberi dampak susahnya masyarakat untuk berobat menggunakan BPJS.

Ketua DPC PBB Kabupaten Bangka, Sudarman Gultom mengatakan pihaknya sebagai Ormas memiliki kontrol sosial terhadap masalah yang berefek bagi masyarakat banyak. Terutama masalah yang menimbulkan polemik seperti antara pegawai RS Medika Stania dengan manajemen.

"Kalau kami lihat tidak ada keterbukaan. Artinya, mereka (manajemen RS Medika Stania) mengalihkan akan membicarakan kepada pihak direktur. Proses itu terlalu lambat sementara tanggal 1 Januari nanti mereka (pegawai) harus mutasi," kata Sudarman Gultom, Kamis (28/12).

Padahal menurutnya mutasi harus memperhatikan azaz kemanusiaan dan keadilan sehingga perlu adanya keterbukaan. Mutasi yang sepihak ini dinilai bar-bar padahal RS Medika Stania  bagian dari grup RS IHC.

"Padahal Medika Stania--IHC ini, bagian dari BUMN tapi begini cara memperlakukan pegawai yang telah bekerja sepuluh tahun ke atas. Ada pegawai yang bekerja 17 tahun ke atas masa harus begini caranya kan tidak bermartabat namanya," tegasnya.

Untuk itu pihaknya telah melakukan komunikasi ke beberapa pihak seperti Ketua DPRD Babel, Ketua DPRD Bangka hingga anggota DPR RI Rudianto Tjen. Pihaknya meminta adanya penyelesaian dengan azaz keterbukaan.

Sementara itu E Simanungkalit yang menyatakan sebagai masyarakat Sungailiat Kabupaten Bangka menyayangkan persoalan di RS Medika Stania Sungailiat. Pasalnya kontrak BPJS yang tak lagi bekerjasama dengan RS Medika Stania Sungailiat dinilai akan membuat masyarakat terkena imbas susahnya berobat.

"Kita ketahui di sini hanya beberapa rumah sakit yang ada,  kalau tidak melayani BPJS maka masyarakat berobat akan ke RSUD Sungailiat dan RS Arsani. Tentu ini sangat memberatkan masyarakat dan saya sudah mengalami," kata E Simangkulangit.

Kondisi yang ada membuat antrian pasien BPJS antri panjang pada rumah sakit lainnya. Ia menyesalkan RS Medika Stania yang merupakan bagian dari IHC tapi bisa putus dengan BPJS yang notabene adalah sama-sama bagian dari milik negara.(trh)

Tag
Share