PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA NAMANG

--

     Dengan menggunakan strategi yang bersifat kompetitif dengan memanfaatkan peluang yang ada dengan kekuatan yang dimiliki. Mengidentifikasi dan memilih potensi lokal yang dinilai memiliki daya tarik tinggi dengan menonjolkan aspek potensi lokal yang menjadi keunggulan pariwisata di Desa Namang seperti persawahan dan pondok makan, Penyediaan homestay yang memenuhi standar kenyamanan sebagai daya tarik wisata, Berfokus pada pengembangan hutan Pelawan dan Sawah Desa Namang dimana langkah ini melibatkan penambahan tempat-tempat yang ideal untuk berswafoto, menciptakan pengalaman visual yang menarik bagi pengunjung. Selain itu, kawasan hutan Pelawan juga direncanakan untuk dijadikan tempat yang menyenangkan dan cocok untuk kegiatan outbond. Dengan demikian, Desa Namang berusaha menciptakan pengalaman wisata yang beragam dan menarik, menggabungkan keindahan alam hutan dengan keseruan kegiatan luar ruangan.

   BACA JUGA:Revolusi Bisnis Digital Membuka Peluang Baru dan Tantangan     

Pengembangan Wisata Desa Namang

     Sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat vital di dalam tata kelola desa wisata. Masyarakat desa Namang telah menjalani berbagai pelatihan dan pendidikan untuk mengasah keterampilan dalam pertanian, pengolahan produk madu, dan promosi pariwisata. Mereka juga memiliki semangat kolaborasi yang kuat, bekerja bersama-sama untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung upaya-upaya pelestarian alam. Selain itu, mereka sangat terbuka terhadap inovasi dan berusaha terus menerus meningkatkan kualitas produk serta pengelolaan desa wisata mereka. Semua ini berkontribusi pada kesuksesan luar biasa desa Namang dan membuatnya menjadi salah satu contoh utama tata kelola desa yang berkelanjutan di Indonesia, yang memadukan nilai-nilai kearifan lokal dengan perkembangan ekonomi yang berkelanjutan.

    Kehadiran desa Namang di kancah internasional juga tidak hanya membawa pengakuan prestisius, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat. Sebagai desa wisata dan produsen produk OVOP, desa Namang menarik wisatawan dan pelanggan dari berbagai belahan dunia. Wisatawan yang datang tidak hanya menikmati keindahan alam dan budaya desa, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi desa dengan membeli produk-produk lokal.Selain itu, kolaborasi dengan organisasi lingkungan dan pemerintah telah membantu desa Namang aktif dalam menjaga kelestarian hutan, sungai, dan lingkungan sekitar, menciptakan desa yang bersih, hijau, dan sehat. Dengan adanya upaya-upaya pelestarian ini, desa Namang terus menjadi model yang mengilhami bagi desa-desa lain di seluruh Indonesia yang ingin mencapai keseimbangan antara pertanian, pariwisata, dan pelestarian alam. Dengan semangat kewirausahaan, semakin terampilnya sumber daya manusia, dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan, Desa Namang telah mengukir prestasi luar biasa. Mereka mempertahankan tradisi mereka sambil melangkah maju menuju masa depan yang cerah, membuktikan bahwa keberhasilan dalam tata kelola desa wisata adalah hasil dari kerja keras, dedikasi, dan visi yang kuat.

    Pengembangan SDM Pengelola Desa Wisata dapat dilakukan sebagai berikut :

1) Terus memupuk keramahan, semangat kebersamaan, dan gotong royong merupakan praktik yang terus dijaga. Nilai-nilai ini menjadi kunci utama keberhasilan pengembangan Desa Wisata Namang. Keberlanjutan nilai-nilai tersebut sangat berperan dalam mengarahkan pengembangan desa wisata, Praktik ini dianggap krusial untuk menjaga esensi dan keberlanjutan Desa Wisata Namang di tengah arus perkembangan teknologi informasi dan perubahan budaya.

2) Peningkatan kapasitas pengelola desa wisata dan masyarakat yang terlibat dalam layanan wisata

Sejalan dengan kemajuan di industri pariwisata dan kebutuhan akan layanan yang dinamis, perlu terus meningkatkan keterampilan pengelola desa wisata dan anggota masyarakat yang terlibat dalam sektor pariwisata di Desa Wisata Namang melalui upaya menjalin komunikasi dan kerjasama dengan lembaga terkait serta pihak lain, guna menyelenggarakan pelatihan dan berbagi pengetahuan serta pengalaman dalam manajemen desa wisata dan eksplorasi potensi lokal yang belum dioptimalkan sebagai daya tarik wisata. Keuntungan lain dari kemitraan ini mencakup alokasi dana untuk mendukung kegiatan-kegiatan dan menyediakan fasilitas pendukung layanan pariwisata, dan lain sebagainya.

3) Penyelenggaraan pelatihan pengolahan jamur pelawan dan madu pelawan menjadi aneka makanan dan                       minuman, pengemasan dan pemasarannya bagi angkatan kerja muda.

4) Adanya proses kaderisasi dan regenerasi  dalam pengelolaan desa wisata berkontribusi pada keberlanjutan dan kelangsungan hidup organisasi pengelola desa wisata tersebut. SDM yang berkualitas dan proses regenerasi yang baik akan memastikan bahwa organisasi dapat terus relevan, beradaptasi dengan perubahan, dan melahirkan SDM unggul dibidang pariwisata masa depan.(*)

Tag
Share