Adaptasi Pemimpin Babel dengan Pilar Kepemimpinan 'Blue Ocean Strategy' dalam Menghadapi Tantangan Krisis

dr. Wari Kartika Sari -Dok Pribadi-

Dalam bukunya Internasional Blue Ocean Strategy dan Blue Ocean Shift, Chan Kim dan Renee Mauborgne mengungkapkan empat pilar Kepemimpinan. Pilar pertama, Fokus pada tindakan dan aktivitas. Seorang pemimpin atau agen perubahan memiliki langkah nyata sebagai lompatan dalam memotivasi orang yang dipimpinnya. 

Pada dasarnya setiap orang memiliki ide atau motivasi yang seringkali dapat digunakan untuk mengatasi permsaalahan. Para pemimpin “Blue Ocean Strategy” memiliki keterbukaan dalam menerima masukan dari bawahan maupun orang di sekitarnya, kemudian berani mengambil langkah tepat lalu memberikan dukungan dan penghargaan atas langkah solusi yang diambil.

Pilar Kedua adalah menghubungkan kepemimpinan dengan realitas pasar dengan melibatkan orang-orang yang menghadapinya. Pemimpin Blue Ocean Strategy berfokus pada hal yang menjadikan pemimpin efektif bukan berbelit-belit. 

Seringkali masukan dari orang yang menghadapi pasar akan lebih masuk akal dalam mengatasi masalah. Dalam hal ini koordinasi langsung dan mengurangi adanya birokrasi atau struktural yang panjang dan menghambat percepatan solusi adalah hal yang penting dilakukan.

Pilar Ketiga adalah mendistribusikan kepemimpinan di berbagai tingkat manajemen. Pemimpin merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu organisasi namun apabila terpusat pada satu tingkatan maka tidak akan memberikan dampak yang luas terlebih dalam mengatasi masalah yang kompleks dan urgent. 

Model kepemimpinan Samudera Biru memiliki distribusi pada setiap tingkatan misalkan pemimpin tingkat senior, menengah dan garis depan atau dari lingkungan terkecil menuju terbesar. Sebab masing-masing kepemimpinan memiliki dampat dalam mengadakan perubahan dan berkontribusi dalam tindakan solusi yang bermakna.

BACA JUGA:Patok PKP Nol Kilometer Bangka: Struktur Objek Cagar Budaya dan Implikasi Permasalahn Hukum

Pilar Keempat adalah mengupayakan tindakan dan aktivitas kepemimpinan berdampak tinggi dengan biaya rendah. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan dengan dorongan inovasi dan kreativitas yang tinggi. 

Dengan keempat pilar ini diharapkan seorang pemimpin mampu merubah status quo menjadi terobosan yang mengantarkan masyarakat, komunitas maupun perusahaan yang ada di Pulau Bangka keluar dari krisis lingkungan dan ekonomi. (*)

Tag
Share