Ndasmu Etik Ndasmu Mumet

Ahmadi Sopyan--

Nah, jika bicara “Ndasmu Etik” oleh seorang pejabat negara dan juga seorang calon pemimpin, maka perlu dikritisi dan diberikan pemahaman mendalam bahwa bicara soal etik memang dimulai dari “ndas” (kepala). Jika kepala dingin, maka etik akan dapat diwujudkan, jika kepala panas, maka lidah bisa menjulur, mata memerah, tangan memukul podium dan untuk mengatasinya dengan joget. Makanya seorang pemimpin itu perlu dan wajib dalam etik dan estetik. Sebab, kalau tidak, “Ndasmu mumet”

So, sebesar apapun ambisi dalam meraih mimpi, tetaplah sangat tidak etis kala meremehkan orang lain dan menganggap etika dan estetika itu tidak penting. Walau politik itu adalah taktik, tapi tetaplah gunakan etik dan estetik. Kalau tidak, bersiaplah negeri ini kehilangan karakter bangsanya, Indonesia. “Ndasmu etik… ndasmu mumet?!”

Salam Ndasmu!(*)

Tag
Share