Dampak Kolonial Belanda Merubah Rivai, Balada Abdoel Rivai

Abdoel Rivai-sreenshot-

ABDOEL RIVAI, korban dari dampak penjajahan kolonial Belanda terhadap hukum islam di Nusantara.

-------------

BENTUK penjajahan yang dilakukan oleh kolonial Belanda ini telah merampas jati diri seorang muslim sehingga jauh dari agama islam.

Abdoel Rivai ialah seorang jurnalis yang dilahirkan di Agam, Sumatera Barat pada 13 Agustus 1871.

Sebagai orang berdarah Minangkabau, Abdoel Rivai tentu adalah seorang muslim yang mengenyam pendidikan di Batavia tepatnya STOVIA.

Sedikit informasi bahwa STOVIA (School tot Opleding van Indische Artsen) atau sekolah pendidikan dokter Hindia adalah sentra pendidikan netral.

Di sekolah ini, orang-orang Theosofi dan Freemansory pun mengenyam pendidikan, tentu sudah tergambar bagaimana bebasnya pemikiran yang diajarkan.

Setelah lulus pada tahun 1894, Abdoel Rivai menetap di Medan dan membuka praktik dokter disana.

Abdoel Rivai membangun rumah tangga bersama seorang janda muda asal Belanda.

Hal ini yang membuat orang tua Abdoel Rivai seperti dilansir sumeks.disway.id memutus hubungan dengan anaknya karena menganggap ia telah kafir.

Bersama dengan istrinya, Abdoel Rivai melanjutkan pendidikan dokternya di Universitas Utrect, Amsterdam.

Abdoel Rivai menerbitkan majalah dwi mingguan bernama Pewarta Wolanda pada tahun 1990.

Sebagai seorang alumni lulusan Belanda, pendidikan ala politik etis benar-benar telah berhasil membentuk jati diri bergaya barat pada Abdoel Rivai.

Penerbitan Pewarta Wolanda dalam bahasa Melayu ditujukan Abdoel Rivai untuk mendekatkan bangsa pribumi dengan bangsa toewannja, penguasa kolonial Belanda.

Tag
Share