Rahasia Umrah dan Haji, Memutari Ka’bah 7 Kali, Thawaf Melawan Arah Jarum

Thawaf-dok-

Keberadaan Ka’bah di tengah-tengah bumi menjadikannya sebagai kompas yang menuntun seluruh alam dalam derajat keimanan sekaligus materi.

Rukun Iraqi yang menunjuk ke arah utara merupakan pembenaran terhadap firman Allah SAW pada ayat terdahulu.

Alasan mengapa Ka’bah diputari melawan arah jarum jam karena titik letaknya yang memiliki energi terkuat di muka bumi.  

Energi tersebut bergerak dengan melawan arah jarum jam yang menyebabkan umat muslim diperintah untuk memutari Ka’bah dengan arah melawan jarum jam.

BACA JUGA:Ini Rencana Perjalanan Haji 2024, Dari 12 Mei Hingga 22 Juli

Gerakan thawaf searah dengan energi tersebut bertujuan untuk mensucikan umat islam dan mencapai tingkat spiritualitas yang jarang dialami di tempat manapun di muka bumi.

Selain itu, gerakan thawaf yang dilakukan berlawanan dengan arah jarum jam bertujuan untuk melepaskan diri dari jarak dan waktu.

Semua ritual itu dilakukan untuk membantu menyucikan jiwa dan diri agar bisa melepaskan diri dari jarak dan waktu.

Sehingga bisa menyentuh sesuatu yang sangat unik, indah, dan sangat kuat dan mendapat sesuatu yang mengubah hidup kita selamanya.

Seseorang yang sedang melaksanakan thawaf dan berada di Ka’bah akan merasa suasana yang berbeda dan membuat urusan dunia terlupakan.

Umat islam menjadi lebih khusyuk berdo’a dan beribadah karena energi positif yang dikeluarkan dari Ka’bah.

Tidak hanya itu, Ka’bah juga merupakan bangunan yang sejajar dengan Baitul Makmur sebagaimanya yang sabdakan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ketika mengisahkan peristiwa Isra Miraj, Rasulullah SAW bersabda :

“Kami mendatangi langit ketujuh. Lalu aku mendatangi Nabi Ibrahim, aku memberi salam kepadanya dan belia menyambut, “Selamat datang putraku sang Nabi.” Lalu aku melihat Baitul Makmur. Akupun bertanya kepada Jibril lalu Jibril berkata: “Ini adalah Baitul Makmur, setiap hari, tempat ini dikunjungi 70.000 Malaikat untuk melakukan sholat di sana. Setelah mereka kaluar, mereka tidak akan kembali lagi ke tempat ini.” HR. Al-Bukhari dan Muslim.

At-Thabari menyebutkan riwayat yang mursal dari Qatadah (ulama tabi’in), beliau mengatakan : Nabi pernah bersabda di hadapan para sahabatnya: “Tahukah kalian, apa itu Baitul Makmur?” jawab beliau, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”

Tag
Share