BI Babel-Pokdakan Panen Ikan Air Tawar 3,4 Ton
BI Babel-Pokdakan Panen Ikan Air Tawar 3,4 Ton.-Agus Putra-
PANGKALPINANG - Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Pinang Raya di Desa Pinang Sebatang, Kecamatan Simpang Katis, menggelar panen ikan air tawar, Kamis (6/2/2025).
Secara simbolis, panen ikan tawar dilakukan langsung oleh Kepala KPwBI Babel, Rommy Sariu Tamawiwy bersama Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman dan Camat Simpang Katis. Total ikan air tawar yang dipanen sekitar 3,4 ton yang terdiri dari 1,7 ton ikan nila dan 1,7 ton ikan patin.
Usai panen ikan secara simbolis, Kepala KPwBI Babel, Rommy Sariu Tamawiwy bersama Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman berkesempatan melihat langsung proses pengasapan ikan yang menggunakan mesin pengasap ikan. Mesin tersebut merupakan bantuan dari KPwBI Babel. Selain melihat proses pengasapan ikan air tawar, rombongan juga melihat langsung hasil produksi ikan air tawar milik Pokdakan Pinang Raya yang sudah di marinasi.
Seperti diketahui bersama, Pokdakan Pinang Raya merupakan kelompok yang mendapat dukungan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (BI Babel) dalam program smart farming dan business matching pemasaran hasil perikanan.
Kelompok tersebut telah 17 tahun membudidayakan berbagai jenis ikan air tawar antara lain nila, gurame, bawal, patin, dan lele. Dukungan Bank Indonesia terhadap budidaya ikan air tawar diharapkan dapat meningkatkan subtitusi konsumsi masyarakat dari ikan air laut ke ikan air tawar.
Kepala KPwBI Bangka Belitung, Rommy Sariu Tamawiwy menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program smart farming dan business matching pemasaran hasil perikanan yang digagas oleh Bank Indonesia guna mendorong ketahanan pangan serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan produktivitas, kata dia, Bank Indonesia tidak hanya memberikan pendampingan kepada Pokdakan Pinang Raya, tetapi juga menghadirkan teknologi digital farming untuk efisiensi budidaya. Salah satu dukungan yang diberikan adalah mesin pengering pakan serta alat digital yang memungkinkan pengaturan pemberian pakan secara lebih terukur.
Selain itu, dikatakannya, program ini merupakan bagian dari sinergi antara Bank Indonesia dan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas inflasi melalui ketahanan pangan. "Kami senang bisa menyaksikan hasil kerja keras para pembudidaya. Ini bukan sekadar teori, tapi bukti nyata bahwa kerja sama dan inovasi dapat menghasilkan sesuatu yang besar. BI hadir tidak hanya sebagai regulator, tetapi juga mitra strategis pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi dan ketahanan pangan," ujar Rommy usai panen.
Selain mendukung budidaya, Bank Indonesia juga memberikan bantuan untuk pengolahan hasil perikanan, termasuk mesin oven asap untuk meningkatkan nilai tambah produk. "Sektor perikanan air tawar dapat menjadi alternatif sumber pangan bergizi, terutama saat kondisi laut tidak memungkinkan nelayan untuk melaut," katanyan
Sementara itu, Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman mengapresiasi peran Bank Indonesia dalam mendukung pengembangan sektor perikanan di daerahnya. Menurutnya, panen ini menjadi bukti bahwa kesungguhan dalam berusaha akan menghasilkan manfaat nyata. "Dukungan dari BI luar biasa, dari hulu hingga hilir. Panen ini juga dapat menjadi solusi untuk penyediaan makanan bergizi gratis bagi anak-anak sekolah di Bangka Tengah," kata Algafry.
Ia juga berharap Pokdakan Pinang Raya dapat menjadi contoh bagi kelompok pembudidaya lainnya. Dengan komitmen dan inovasi, ia yakin sektor perikanan air tawar di Bangka Tengah bisa terus berkembang dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.
Ketua Pokdakan Pinang Raya, Feriadi, menjelaskan bahwa saat ini kelompoknya memiliki sekitar 100 kolam budidaya dengan sistem panen bergilir setiap minggu. Dengan penerapan teknologi digital farming, manajemen pakan dapat lebih efisien dan hasil panen lebih optimal. "Dalam satu kolam, kami bisa menghasilkan 1,5 hingga 1,7 ton ikan. Kami mengembangkan sistem panen bergilir sehingga setiap minggu ada produksi yang berkelanjutan, baik ikan patin, nila maupun gurame," kata Feriadi.(pas)