Ini 6 Kebutuhan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Generasi Z dan Generasi Alpha

Reporter: |

Editor: Budi Rahmad |

Minggu , 26 Jan 2025 - 11:29

Rudiyanto S.Pd.,Gr., Guru Pendidikan Agama Islam SD Negeri 9 Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan-Dok Pribadi-

POLA asuh yang diberikan oleh kedua orang tuanya sejak kecil sangat mempengaruhi kebersilan seorang anak untuk ke depannya. Orang tua perlu memahami kebutuhan pola asuh untuk anak-anaknya.

Generasi saat ini yakni generasi Z dan generasi Alpha memiliki kebutuhan pola asuh yang berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya.

Generasi Z merupakan sebutan untuk generasi anak-anak yang lahir pada tahun 1997 sampai tahun 2012. Sedangkan generasi Alpha adalah generasi anak-anak yang lahir pada tahun 2011 sampai tahun 2025.

Anak-anak generasi Z dan generasi Alpha lahir ditengah-tengah pertumbuhan arus globalisasi dan perkembangan dunia Teknologi, Informasi dan komunikasi (TIK).

Sehingga lahir istilah FOMO (Fear of Missing Out) bagi kalangan generasi Z dan generasi Alpha yang cenderung memiliki rasa takut ketinggalan atau tidak mengikuti aktivitas tertentu seperti halnya trending terbaru, berita update dan aktivitas-aktivitas sosial lainnya.

Selain itu, sebagai salah satu dampak negatif arus globalisasi yang tidak di filter dengan baik, generasi Z dan generasi Alpha saat ini, memiliki kecenderungan mengabaikan nilai-niali jati luhur bangsa Indonesia.

Sehingga kerap kali masalah-masalah terkait dengan pelanggaran norma-norma kemudian bermunculan. Seperti halnya dengan perundungan atau bullying baik verbal maupun non verbal, kekerasan seksual, intoleransi dan lain sebagainya.

ini 6 kebutuhan pola asuh orang tua terhadap generasi z dan generasi alpha                            pola asuh yang diberikan oleh kedua orang tuanya sejak kecil sangat mempengaruhi kebersilan seorang anak untuk ke depannya. orang tua perlu memahami kebutuhan pola asuh untuk anak-anaknya. 
 
generasi saat ini yakni generasi z dan generasi alpha memiliki kebutuhan pola asuh yang berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. 
 
generasi z merupakan sebutan untuk generasi anak-anak yang lahir pada tahun 1997 sampai tahun 2012. sedangkan generasi alpha adalah generasi anak-anak yang lahir pada tahun 2011 sampai tahun 2025. 
 
anak-anak generasi z dan generasi alpha lahir ditengah-tengah pertumbuhan arus globalisasi dan perkembangan dunia teknologi, informasi dan komunikasi (tik). 
 
sehingga lahir istilah fomo (fear of missing out) bagi kalangan generasi z dan generasi alpha yang cenderung memiliki rasa takut ketinggalan atau tidak mengikuti aktivitas tertentu seperti halnya trending terbaru, berita update dan aktivitas-aktivitas sosial lainnya. 
 
selain itu, sebagai salah satu dampak negatif arus globalisasi yang tidak di filter dengan baik, generasi z dan generasi alpha saat ini, memiliki kecenderungan mengabaikan nilai-niali jati luhur bangsa indonesia. 
 
sehingga kerap kali masalah-masalah terkait dengan pelanggaran norma-norma kemudian bermunculan. seperti halnya dengan perundungan atau bullying baik verbal maupun non verbal, kekerasan seksual, intoleransi dan lain sebagainya. 
 
kedaruratan tersebut menempatkan pelanggaran norma-norma seperti perundungan atau bullying baik verbal maupun non verbal, kekerasan seksual, intoleransi ke dalam tiga dosa besar dunia pendidikan. 
 
artinya, ketiga pelanggaran-pelanggaran tersebut merupakan pelanggaran yang sering terjadi baik dalam dunia pendidikan maupun juga di lingkungan sosial masyarakat kita.
 
dengan demikian, dalam diperlukan pola asuh orang tua yang sesuai dengan karakteristik generasi z dan generasi alpha saat ini. pola asuh orang tua perlu menyesuaikan dengan perkembangan, situasi dan kondisi zaman saat ini.
 
menurut hemat penulis, beberapa kebutuhan pola asuh orang tua yang sesuai dengan generasi z dan generasi alpha saat ini antara lain adalah sebagai berikut:
 
1. senantiasa menanamkan karakter positif
orang tua hendaknya senantiasa menanamkan karakter positif kepada anak-anaknya sejak dini. misalnya saja dengan senantiasa menanamkan karakter religius, karakter kepedulian, mengucapkan terima kasih, mengucapkan kata maaf dan lain sebagainya. 
 
dengan demikian, ketika beranjak dewasa, anak tersebut tumbuh dengan karakter-karakter positif yang telah ditanamkan oleh kedua orang tuanya sejak kecil.
 
2.  ayah dan ibu sebagai teladan
kedua orang tua memiliki peran penting dalam menghadirkan keluarga yang harmonis dan bahagia, yang dapat dijadikan teladan bagi anak-anaknya. melalui keluarga yang bahagia, maka tumbuh kembang anak berjalan dengan optimal. 
 
rasa kasih sayang yang dihadirkan oleh kedua orang tua, akan menanamkan karakter empati, rasa memiliki dan sebagainya lain sebagainya.
 
3. memberikan waktu yang berkualitas
kesibukan kedua orang tua terkadang dapat melupakan masa depan anak-anaknya. sejak kecil anak-anak sangat membutuhkan peran besar dan sosok seorang ayah dan ibu. 
 
dengan demikian, sesibuk apapun pekerjaan kedua orang tua, hendaknya senantiasa meluangkan waktu untuk hadir bersama anak-anaknya.
 
4. melatih anak untuk berpikir kritis dan menyelesaikan masalah
berpikir kritis dan menyelesaikan masalah berperan penting dalam menumbuhkan kecerdasan anak. dengan demikian, hendaknya orang tua senantiasa dapat melatih anak-anaknya untuk memecahkan masalah dengan sendiri sesuai dengan kemampuannya.
 
5. melatih anak hidup mandiri
orang tua hendaknya senantiasa melatih anak-anaknya untuk senantiasa hidup mandiri. anak-anak generasi z dan generasi alpha hendaknya tidak dimanja dengan fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh kedua orang tua yang notabenenya adalah melalaikan. 
 
manjakan anak-anak dengan fasilitas-fasilitas pendidikan yang berkualitas dan memadai.
 
6. menanamkan jiwa sosial 
perkembangan arus globalisasi dan teknologi dewasa kini melahirkan generasi-generasi yang apatis dan kurang peduli dengan lingkungan sosialnya. dengan demikian, orang tua hendaknya senantiasa dapat menanamkan jiwa sosial pada anak-anaknya. 
 
caranya ialah dengan senantiasa membatasi ruang maya anak terhadap aktivitas gadgetnya, memberikan contoh bagaimana hidup saling membantu dan berbagi, gotong royong dan lain sebagainya.**
 
oleh rudiyanto s.pd.,gr., guru pendidikan agama islam sd negeri 9 airgegas, kabupaten bangka selatan