Ganjar-Mahfud Menang 2024: Guru Ngaji Bakal Dapat Insentif

Capres Ganjar Pranowo Saat Berdialog di Depan Massa.-dok-

KESEJAHTERAAN guru ngaji menjadi salah satu perhatian besar pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Program insentif bagi guru ngaji di seluruh Indonesia merupakan salah satu dari 21 program unggulan Ganjar-Mahfud yang diyakin mampu meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.

------------

PROGRAM tersebut pun menuai apresiasi dari berbagai kalangan, diantaranya Sosiolog dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Tantan Hermansah. Ia menyatakan program insentif untuk guru ngaji perlu direalisasikan.

"Tunjangan bagi guru ngaji bisa dilihat dari dua hal. Pertama, dari perspektif kepantasan, program ini tentu sangat baik dan patut disambut dengan rasa syukur. Kita tahu guru ngaji itu adalah sosok yang selama ini mengkontribusikan diri untuk kebaikan masyarakat, namun tidak pernah diberikan penghargaan," katanya dikutip dari antaranews.com, Selasa (6/2/2024).

Dengan program tersebut, seluruh guru ngaji akan menerima insentif sebesar Rp1 juta setiap bulan. Sejauh ini, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud telah mengumpulkan sebanyak 928 ribu guru ngaji di seluruh Indonesia.

Menurut dia, program bagi guru ngaji dapat merangsang pendidikan agama bisa terselenggara secara baik di masyarakat.

BACA JUGA:Jadi Solusi Distribusi Bansos Tepat Sasaran, Program KTP Sakti Ganjar-Mahfud

Tantan mengatakan secara sosiologis, program ini sangat baik untuk menghasilkan guru-guru atau anak didik yang baik. Namun, dia melihat ada sengkarut masalah yang sangat pelik terkait kelembagaan guru ngaji. Sebab, guru ngaji di Indonesia memiliki ragam tipologi.

"Ada guru ngaji yang terafiliasi institusi formal seperti masjid dan sekolah atau madrasah dan pesantren, tetapi ada juga mereka yang independen," ungkapnya.

Pasangan Ganjar-Mahfud, menurut dia, perlu merancang parameter yang berkeadilan untuk mendata guru ngaji yang layak diberi insentif. Sebab, bukan tidak mungkin guru ngaji yang tidak terafiliasi dengan institusi formal yang justru dengan tulus hati mengajar ngaji di masyarakat.

Dia berpesan, sebelum mengeksekusi program memberi gaji guru ngaji, Ganjar-Mahfud perlu terlebih dahulu merancang aturan dan instrumen negara untuk menjadi acuan menetapkan standar guru ngaji dan mengeluarkan sertifikasi guru ngaji.

"Posisi guru ngaji belum termaktub dalam undang-undang apa pun. Jika ini menjadi program nasional maka Ganjar Mahfud harus buat instrumen kenegaraan dan pemerintahan berupa aturan yang menyebutkan bahwa setiap guru ngaji yang tersertifikasi dan standarisasi oleh lembaga negara yang diizinkan oleh negara maka dia berhak mendapatkan insentif," katanya.

Secara terpisah, juru bicara TPN Ganjar-Mahfud, Usman M. Tokan mengatakan bila program gaji guru ngaji berangkat dari keresahan pasangan Ganjar-Mahfud lantaran melihat guru ngaji kerap diabaikan negara.

"Padahal, mereka yang akan melahirkan generasi berakhlakul karimah, generasi penerus pejuang menuju Indonesia unggul," ucapf  Usman.

Tag
Share