Diduga Ada Praktik Illegal Mining di Wilayah Baher
--
TOBOALI - Dugaan Cukong AH asal Parit Tiga Kabupaten Bangka Barat (Babar) melalui para kaki tangannya membeli timah di wilayah Baher Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel). Parahnya lagi, timah yang dibeli ini merupakan hasil dari para mitra PT timah dengan harga diatas dari penawaran para mitra.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bos AH menggunakan jaringan anak buahnya untuk membeli pasir timah dengan harga lebih tinggi, mencapai Rp 140 ribu hingga Rp 150 ribu per kilogram, jauh lebih mahal dibandingkan harga yang ditawarkan oleh CV mitra resmi PT Timah.
Menanggapi persoalan tersebut, Kepala Divisi Pengamanan (Kadivpam) PT. Timah Tbk, Kombes Polisi Gatot mengatakan, akan menindak tegas dugaan ilegal minning tersebut. "Terima kasih atas informasinya, dan kami akan tertibkan bersama Gakkum," sebutnya, Jum'at (27/12).
Diketahui, PT Timah selaku pemilik WIUPK itu sudah menerbitkan Surat Perintah Kerja (SPK) kepada tujuh CV selaku mitra perusahaan PT Timah untuk membantu produksi Timah.
Informasi yang berhasil dihimpun dari salah seorang penambang yang minta namanya dirahasiakan, mengatakan, jika bocornya pasir timah itu berasal dari beberapa PIP milik mitra dan PIP ilegal yang dijual pasir timah ke salah satu bos timah di Bakik Parit Tiga, Babar. "Timah banyak bocor karena banyak anak buah bos bakik yang beli. Mereka ini beli harga tinggi," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Wilayah Basel dan Bateng PT Timah, Sigit Prabowo menegaskan perusahaan mitra PT Timah untuk tidak bekerja ilegal mining atau menjual pasir timah ke pihak lain. "Jangan ada ilegal mining, hasil menambang (timah) dijual ke pihak lain yang menyalahi aturan hukum akan kami tindak tegas," sebutnya
Penegasan juga ia sampaikan langsung kepada seluruh perusahaan mitra PT Timah yakni, CV BRR, CV Aga, CV Teladan Jaya Abadi, CV Tujuh Bersaudara, CV Berkah Stania Jaya dan CV Victoria Bintang Selatan.
"Kami tidak peduli perusahaan milik siapa, karena kami (PT Timah) berdiri di tengah-tengah tidak memihak kepada perusahaan manapun. Jika ada yang bermain ilegal mining maka akan kami proses dan izin SPK kami cabut," tegasnya. (im)