Metode Pembelajaran TBP, Bekal Problem Solving dalam Kehidupan Nyata
--
Oleh Iski Zaliman, S.Kom., M.Kom.
Dosen Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Bangka Belitung
KETIKA Mahasiswa mendapat Mata kuliah Pengantar Basis Data, mereka akan memperoleh bekal keberhasilan mengatasi berbagai problem nyata dalam kehidupan melalui penerapan metode pembelajaran Team-Based Project (TBP). Metode inovatif ini tidak hanya memberikan pemahaman teoritis yang mendalam kepada mahasiswa, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dunia nyata dengan menyelesaikan studi kasus yang berbeda-beda pada diskusi pembelajaran kelompok.
Metode TBP dipilih untuk mendorong kolaborasi, kreativitas, dan kemampuan analitis mahasiswa. Ketika mahasiswa menentukan pilihan dari studi kasus yang beragam, relevan dan kontekstual kemudian membaur berdiskusi, melakukan pembahasan dan analisis secara intens dalam kelompok, maka mahasiswa tidak hanya memahami konsep basis data secara teoritis, tetapi juga mampu mengaplikasikannya pada permasalahan di kehidupan sehari-hari.
//Studi Kasus Mahasiswa UBB
Sejumlah 10 kelompok mahasiswa diberikan studi kasus yang berbeda-beda dengan menjalankan atau mencari data pada Mitra Unit Usaha, yang sudah menjalin kerja sama dengan kampus, yang ditugaskan oleh dosen pengampu mata kuliah Pengantar Basis Data.
Sejumlah 10 kelompok mahasiswa masing-masing mempelajari dan menganalisis System basis data pada Pengelolaan Penjualan Gorengan, Refil Air galon, Toko Baju, Kantin UBB, Warung Seblak, Tempat Pencucian Motor dan Mobil, Penjualan Es Teh, Peminjaman Laptop pada Prodi TI UBB, Laundry dan Pengelolaan Masjid. Keragaman ini dimaksudkan agar mahasiswa terpapar pada berbagai skenario pengembangan model sistem basis data.
Dari ke 10 kelompok mahasiswa tersebut masing-masing diperoleh prototype yang salah satunya sebagaimana pada diagram di bawah ini;
Keterangan: Entity Relationship Diagram pada Sistem Basis Data Toko Baju yang di buat oleh kelompok yg diketuai oleh Megawati.
Semua kelompok yang sudah mendapatkan kasusnya berhasil menciptakan prototype model sistem basis data, Salah satu kelompok, yang Ketuai oleh mahasiswa bernama Megawati, berhasil menciptakan prototype sistem Basis Data Penjualan pada Toko Baju yang terintegrasi dengan Struktur data.
“Kami belajar bagaimana merancang database yang optimal, mulai dari identifikasi entitas pada saat kami datang ke Toko Baju, Query pada database hingga pengimplementasian Model Sistem Basis Data untuk menghasilkan laporan yang informatif,” ungkap Megawati.
//Evaluasi dan Pencapaian
Penilaian akhir dilakukan melalui presentasi dan demonstrasi proyek masing-masing kelompok. Presentasi di hadaan tim penguji, yang terdiri dari para dosen lalu didemonstrasikan ke masing-masing Mitra. Hasil dari apa yang dihasilkan para mahasiswa, para dosen penguji memberikan apresiasi atas kualitas proyek mahasiswa yang berhasil membuat model Sistem Basis Data, bahkan beberapa proyek dianggap layak untuk dikembangkan lebih lanjut.
Proyek-proyek mahasiswa diselesaikan dalam rentang waktu 12 minggu, dimulai dari analisis kebutuhan yang mana mahasiswa langsung berkunjung ke mitra yang sudah disediakan oleh dosen pengampu Mata Kuliah, dilanjutkan dengan mendesain, hingga implementasi hasil produk Model Sistem Basis Data.
“Kami sangat kagum dengan kemampuan analisis dan penerapan yang dibuat mahasiswa. Banyak dari mereka sudah berpikir seperti profesional,” ujar salah satu Mitra, Bu Yiyi, seorang Pemilik Warung Seblak yang dibangun Sistem basis datanya.
Dari hasil evaluasi, lebih dari 90% mahasiswa mendapatkan nilai A untuk mata kuliah ini, menunjukkan bahwa metode TBP memberikan dampak positif signifikan terhadap pembelajaran bagi Mahasiswa. Dengan menggunakan metode TBP, mahasiswa mampu mengembangkan soft skills seperti komunikasi, kerja tim, dan manajemen waktu, selain pemahaman teknis
//Peningkatan Soft Skills Mahasiswa
Selain aspek teknis, metode TBP juga menekankan pengembangan soft skills. Mahasiswa belajar berkomunikasi secara efektif, mendiskusikan ide-ide mereka, serta membagi tugas dan tanggung jawab dalam tim. Hal ini sangat penting untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di dunia kerja yang membutuhkan kolaborasi pada perusahaan.
Megawati, salah satu ketua kelompok, berbagi pengalamannya: “Kami belajar bagaimana menyelesaikan masalah dalam tim, mengatur waktu untuk berdiskusi, dan memastikan setiap anggota terlibat aktif. Semua ini memberi kami gambaran tentang bagaimana bekerja di dunia profesional pada bidang Teknologi Informasi.”
//Dampak dan Rencana Ke Depan
Dengan Keberhasilan penerapan TBP ini menjadi inspirasi dan eksistensi bagi program studi Teknologi Informasi Universitas Bangka Belitung, Program Studi Teknologi Informasi telah menyusun rencana untuk memperluas metode ini ke mata kuliah lain, seperti Pemrograman Lanjut dan Advance Database.
Selain itu, pihak Program Studi Teknologi Informasi berencana menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan teknologi untuk membantu mengembangkan proyek-proyek terbaik mahasiswa menjadi aplikasi komersial.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek adalah pendekatan yang efektif dalam menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan di kehidupan sehari-hari dan dunia kerja .
Kami berharap metode ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak yang lebih luas.
Dengan terus semangat berinovasi yang terus berjalan, Universitas Bangka Belitung membuktikan komitmennya dalam mencetak generasi penerus Peradaban yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu menciptakan solusi nyata yang relevan bagi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.**