Aksi Tarung Sarung Pukau Warga Sungai Dua

Minggu 08 Sep 2024 - 22:00 WIB
Reporter : Yudi
Editor : Aprianto

PUDING BESAR - Tradisi Mandre Si Pulung di dusun Sungai Dua desa Kota Waringin Puding Besar Kabupaten Bangka, diisi dengan penampilan seni budaya khas Suku Bugis, Sabtu (7/9/2024) lalu. Salah satunya penampilan atraksi seni budaya khas Suku Bugis: Tarung Sarung.

Aktrasi Tarung Sarung merupakan salah satu tradisi ekstrem yang berkembang di dalam masyarakat Bugis Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam bahasa Bugis tradisi ini disebut sebagai Sigajang Laleng Lipa.

Tradisi Tarung Sarung digunakan oleh masyarakat Bugis untuk menyelesaikan masalah atau pertikaian. Ketika ada pertikaian antara dua pihak dan keduanya menemui jalan buntu untuk berdamai, maka jalan terakhir adalah dengan cara bertarung.

Para tamu dan masyarakat dusun Sungai Dua begitu antusias menyaksikan atraksi tersebut saat ditampilkan.

Menurut Ketua Pelaksana Tradisi Mandre Si Pulung, Upek Setiadi, atraksi budaya Tarung Sarung diperagakan aksi dua pria yang bertarung saling tikam dengan badik di dalam kain sarung tersebut.

Tajamnya badik membuat kain sarung yang mereka gunakan robek, bercak darah, tampak begitu jelas di kain sarung itu, salah satu pria dalam kain sarung pun terkapar. Sejumlah orang tampak berlari untuk melerai Tarung Sarung tersebut dan mengangkat pria yang terkapar.

Usai aksi Tarung Sarung, tradisi makan bersama dimulai, berbagai pangan khas Bugis tersaji Seperti Kue Bugis, Barongko dan Kue Pisang Hijau.

Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Bangka, Kandar mengatakan makan bersama dalam tradisi Menre Si Pulung merupakan tradisi turun temurun suku Bugis yang dipertahankan dan lestari hingga kini.

Bukan hanya di daerah asal, tradisi ini tetap dilestarikan kendati mereka berada di Dusun Dua, Desa Kota Waringin Kabupaten Bangka. "Tradisi ini sebagai ungkapan rasa syukur warga Bugis atas rezeki melimpah dan kehidupan rukun dan damai diantara masyarakat di Kabupaten Bangka khususnya di dusun Sungai Dua," ujar Kandar.

Menariknya setiap tradisi ini dilaksanakan, tak ketinggalan Tarung Sarung juga dipentaskan. "Aktraksi Tarung Sarung membawa makna filosofi hidup orang Bugis yang menyangkut kehormatan diri, makanya selalu ditampilkan saat gelaran tradisi," jelas Nandar.

Nandar berharap tradisi Bugis ini dapat menjadi agenda pariwisata di Bangka, untuk itu KKSS akan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Bangka. (yud)

Tags :
Kategori :

Terkait