Pertamina Cetak Laba Rp 72 Triliun di 2023

Kamis 13 Jun 2024 - 21:26 WIB
Reporter : Ant
Editor : Noperma

*Naik 17 Persen dari 

Tahun Sebelumnya! 

PT Pertamina (Persero) mencatatkan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD) di sepanjang 2023. Perolehan laba tersebut naik 17 persen dibanding laba tahun 2022. Kinerja positif keuangan Pertamina juga terlihat pada EBITDA atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi sebesar USD 14,36 miliar. 

Angka ini naik enam persen dibanding EBITDA di tahun 2022. Sementara, pendapatan konsolidasian tahun 2023 adalah sebesar USD 75,79 miliar. Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan sejak restrukturisasi organisasi, tren kinerja keuangan konsolidasian Pertamina positif dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Di sisi lain, kinerja operasional di seluruh lini baik holding dan subholding juga semakin solid dan andal. “Pertamina berhasil mengelola operasinya untuk mempertahankan pertumbuhan laba. Kinerja keuangan pada tahun 2023 meningkat dibandingkan tahun 2022 karena pengelolaan efisiensi, optimalisasi biaya, liabilitas, dan pembayaran kompensasi,” ungkap Nicke.

Menurut Nicke, restrukturisasi holding subholding tetap berhasil mengedepankan peran kolaborasi aktif melalui orkestrasi sejumlah inisiatif strategis di sektor finansial. Selain melakukan cost optimization, upaya penghematan biaya bunga, strategi transaksi lindung nilai valuta asing, suku bunga, dan komoditas, serta upaya memitigasi risiko valas dan kredit berhasil menghindarkan potensi kerugian serta menciptakan kontribusi sekitar USD 1,1 miliar. 

Kinerja keuangan Pertamina yang positif, tambahnya juga tidak terlepas dari dukungan pemerintah yang tercermin pada pembayaran kompensasi harga selama tahun 2023, mencapai Rp119,31 triliun (di luar pajak). “Kami sangat mengapresiasi pemerintah yang terus mendukung Pertamina secara konsisten melalui revisi peraturan yang memungkinkan pembayaran lebih cepat, penyesuaian harga produk, dan peningkatan anggaran,” imbuhnya. 

Tidak hanya dari aspek keuangan, kinerja operasional Pertamina yang ditopang oleh enam subholding dan anak usahanya juga bertumbuh. Di sektor ESG, Nicke juga menegaskan komitmen Pertamina dalam mengejar target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 32 persen pada tahun 2030. Hal ini dimaksudkan untuk berkontribusi dalam mitigasi perubahan iklim, serta untuk mendukung pencapaian Net Zero Emission (NZE) Pemerintah Indonesia. Pencapaian pertumbuhan aspek ESG (environmental, social, governance) Pertamina terlihat pada skor Pertamina per 1 Desember 2023 menjadi 20,7 (Medium Risk) atau naik dari sebelumnya 22,1 (Medium Risk).

Adapun skor Sustainalytics yang lebih rendah mencerminkan tingkat risiko yang lebih baik. “Peringkat risiko ESG Pertamina naik menjadi peringkat satu dunia dalam sub-industri Integrated Oil and Gas dari 61 perusahaan dunia,” ujarnya. (ant)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terkini

Senin 21 Oct 2024 - 22:21 WIB

Ada Apa dengan Batu Beriga?

Senin 21 Oct 2024 - 22:16 WIB

Giring Eks Nidji Jadi Wamen Kebudayaan

Senin 21 Oct 2024 - 22:14 WIB

Pevita Pearce Dinikahi Mirzan Meer