SUNGAILIAT - Pelaksanaan pembangunan, khususnya di era otonomi daerah, masih dihadapkan dengan berbagai persoalan. Tentunya sejumlah permasalahan tersebut tak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, namun memerlukan dukungan masyarakat. Tidak terkecuali dari kalangan alim ulama.
Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Safrizal ZA saat memberikan sambutan dalam pembukaan Ijtima' Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VIII Tahun 2024 di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Sungailiat, Kabupaten Bangka, Rabu (29/5).
"Sebagai figur yang mendapat tempat terhormat dan dimuliakan dalam masyarakat, diharapkan alim ulama turut serta, utamanya dalam meningkatkan persatuan dan kesatuan serta ketertiban dan ketenteraman di lingkungannya," ungkap Pj. Gubernur Safrizal.
Safrizal optimis dengan dukungan alim ulama, insya Allah akan melahirkan insan-insan yang tidak hanya cerdas dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga memiliki iman dan ketakwaan serta akhlak yang baik.
Termasuk dengan diselenggarakan Ijtima' Ulama ini yang menghadirkan para ulama dengan berbagai latar belakang keahlian, untuk membahas sejumlah persoalan kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan.
"Yang akan menghasilkan rumusan fatwa dan memberi rekomendasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, bangsa, dan negara, sehingga menjadi bagian penting bagi pembangunan nasional," ujarnya.
Tak lupa dalam kesempatan itu, ia juga mengucapkan terima kasih atas terpilihnya Babel sebagai lokasi penyelenggara kegiatan Ijtima' Ulama Komisi Fatwa VIII tahun 2024, sembari berharap kegiatan ini dapat meneruskan kesuksesan penyelenggaraan dua event islami nasional sebelumnya di Babel, yakni Kongres Umat Islam 2020 dan Kongres Halal Internasional 2022 yang lalu.
"Kami berharap rumusan fatwa ini dapat disosialisasikan lebih intensif terutama di media sosial, sehingga media sosial di Indonesia khususnya di Babel lebih banyak dihiasi dengan tausiyah dan tuntunan islami kepada masyarakat. Sosialisasi ini setidaknya dapat menghambat laju kemerosotan nilai-nilai agama, seperti tingginya angka perceraian, perjudian, miras, perzinahan, maupun pergaulan bebas," harapnya.