WALIKOTA WALIKOTA PANGKALPINANG (Bagian Empat)

Senin 27 May 2024 - 22:00 WIB
Reporter : Tim
Editor : Syahril Sahidir

Oleh: Dato’ Akhmad Elvian, DPMP

Sejarawan dan Budayawan

Penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia

 

PADA Priode periode kedua pemerintahan H. Mohammad Arub, SH, menjabat sebagai Walikotamadya Pangkalpinang, pada Tanggal 27 Agustus 1986 di lingkungan kompleks perkantoran Pemerintah Kota Pangkalpinang diresmikan pembangunan Masjid Baitul Makmur oleh Bapak Munawir  Syazali, MA. 

---------------

MASJID Baitul Makmur didirikan oleh Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila pada Tanggal 27 Juni 1985 terletak di Jalan Rasakunda Kelurahan Sriwijaya Kecamatan Bukit Intan Pangkalpinang dengan Surat Keputusan Nomor 11/KEP/B/YAMPD/VI/1985, peletakan batu pertama pembangunan masjid ini dilakukan oleh Wakil Presiden H. Sudarmono, SH. Masjid didirikan di atas tanah Pemerintah  Kota seluas 2.000 m² dan tanah wakaf dari bapak Abdul Kadir seluas 1.200 m², masjid dibuat  dengan type 19 dengan ukuran 23 x 23 meter.

    Pada masa  H. Mohammad Arub, SH sebagai Walikotamadya  Pangkalpinang, wilayah Kotamadya Pangkalpinang mengalami perluasan, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1984, tentang perubahan batas wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pangkalpinang dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bangka. Dengan Peratutan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1984 Tanggal 10 Mei 1984, Wilayah Kotamadya Dati II Pangkalpinang diperluas dari 31,70 km² menjadi seluas 89,4 km². Wilayah pemerintahan juga ditata ulang dari 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Pangkalpinang I dan Kecamatan Pangkalpinang II dihapus dan dimekarkan menjadi 4 kecamatan, 55 kelurahan dan 3 desa, yakni Kecamatan Pangkalbalam dengan 13 kelurahan, Kecamatan Tamansari dengan 21 kelurahan ditambah Satu desa dari perluasan wilayah, yakni Desa Tuatunu, Kecamatan Rangkui dengan 13 kelurahan dan Kecamatan Bukit Intan dengan 8 kelurahan dan 2 desa dari perluasan wilayah, yakni Desa Bacang dan Desa Air Itam. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1984 juga ditetapkan Desa Persiapan Bacang dalam wilayah Kecamatan Bukit Intan dalam rangka tertib pemerintahan. Berita Acara Serah terima Desa Tuatunu dan Desa Air Itam sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1984, Dari Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bangka, H. Djarab kepada Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Pangkalpinang, H.M. Arub, S.H., pada Tanggal 6 Maret 1985. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1984, terbentuklah kecamatan baru di Kabupaten Daerah Tingkat II Bangka yaitu Kecamatan Pangkalan Baru sebagaimana bunyi pada BAB II tentang Perubahan Batas Wilayah, pada Pasal 2 ayat 2 yaitu: Wilayah Kecamatan Pangkal Pinang yang berada di dalam lingkungan wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bangka setelah dikurangi dengan 2 (dua) desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diubah namanya menjadi Kecamatan Pangkalanbaru, yang terdiri dari: a. Desa Namang Belilik; b. Desa Cambai/Jelutung; c. Desa Air Mesu; d. Desa Teru; e. Desa Terak; f. Desa Dul. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1984 Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pangkal Pinang setelah diperluas dengan memasukkan sebagian wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bangka sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), dengan mempunyai batas-batas sebagai berikut: a. di sebelah Utara: Desa Selindung dan Desa Baturusa; b. di sebelah Selatan: Desa Dul, Desa Trak, dan Desa Kace; c. di sebelah Timur: Laut Cina Selatan; d. di sebelah Barat: Desa Air Duren.Dengan perubahan ini, maka Kota Pangkalpinang secara astonomis berada pada garis 1064’ sampai dengan 1067’ Bujur Timur dan garis 24’ sampai dengan 24’ Lintang Selatan.

    Pada masa periode kedua pemerintahan H. Mohammad  Arub, SH sebagai Walikotamadya Pangkalpinang tepatnya pada minggu kedua bulan Januari 1986 terjadi banjir besar di Kota Pangkalpinang. Banjir terjadi karena curah hujan yang sangat tinggi disertai dengan pasang naik air laut. Daerah yang terkena banjir hampir meliputi sepertiga Kota Pangkalpinang, meliputi cekungan antara Lapangan Merdeka ke tanjakan simpang empat lampu merah Jalan Masjid Jamik beserta kawasan sebelah Timur dan Baratnya, Kelurahan Bintang Dalam, DAS (Daerah Aliran Sungai) Linggajati, kiri dan kanan Lembawai, Trem Seberang, sebagian Pasir Putih dan Parit Lalang, Wilayah-wilayah di atas berada di Kecamatan Rangkui, Kecamatan Pangkalbalam dan Kecamatan Tamansari. Daerah daerah di atas mengalami limpahan air bah ditaksir antara 6-7 juta meter kubik. Banjir atau genangan air merupakan masalah klasik di Kota Pangkalpinang yang disebabkan karena wilayah Kota Pangkalpinang dari segi morfologisnya berbentuk cekung, dengan pusat kota lebih rendah. 

    H. Mohammad Arub, SH, pada tahun 1988 digantikan oleh H. Rosman Djohan (masa pemerintahan pada Tahun 1988-1993), sebagai Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Pangkalpinang. Pada masa H. Rosman Johan sebagai Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Pangkalpinang, tepatnya pada Tahun 1989 mulai dibangun SMP Negeri 9 Pangkalpinang yang terletak di Jalan Delima II Kelurahan Taman Bunga Kecamatan Gerunggang. Sekolah ini diresmikan pada tanggal 30 Juni 1990 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof. DR. Fuad Hasan. Selanjutnya pada Tahun 1991 berdiri pula SMA Negeri 3 Pangkalpinang yang kegiatan belajar mengajarnya menggunakan gedung bekas SPG Negeri Pangkalpinang terletak di Jalan Depati Amir Kelurahan Keramat Kecamatan Rangkui. Pada awalnya baik tenaga guru maupun tata usaha sekolah ini berasal dari guru dan tata usaha SPG Negeri Pangkalpinang. Kemudian pada masa H. Rosman Johan sebagai Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Pangkalpinang, diresmikan kantor baru Bank Swasta, Bank Central Asia pada tanggal 29 Januari 1992 yang terletak di Jalan Masjid Jamik. Bank Central Asia berdiri di Pangkalpinang pada tanggal 21 Februari 1988 dan awalnya menempati 2 petak ruko berlantai 3 di Jalan Pegadaian. BCA sampai saat ini berkembang dengan pesat sebagai bank swasta apalagi dengan berdirinya Propinsi Kepulauan Bangka Belitung dan adanya pemekaran kabupaten, karena jumlah goverment expenditure bertambah. Hampir bersamaan dengan berdirinya BCA di awal tahun 1988 berdiri pula cabang bank swasta lainnya yaitu Bank Raharja Makmur dan Bank Harapan Sentosa. Bank yang terakhir ini (Bank Harapan Sentosa) sekarang sudah tutup dan gedung yang digunakan berlokasi pada bekas Firma Koe Khian Lan. Setelah tutupnya Bank Harapan Sentosa gedung kemudian direnovasi menjadi pusat perbelanjaan Suzuya yang kemudian oleh manajemennya ditutup karena mengalami kerugian. Pada tahun 2005 gedung bekas Suzuya ini kembali direnovasi menjadi El Jhon Plaza yang berfungsi sebagai Restoran, Pub and Grill serta Radio El Jhon (radio Pariwisata pertama di Kota Pangkalpinang dan Bangka Belitung). Perkembangan perbankan di Kota Pangkalpinang semakin pesat dengan berdirinya Kantor Cabang Pembantu Bank Danamon pada tanggal 16 Desember 1996. Bank Danamon Pangkalpinang sejak tanggal 23 Agustus 2006 memiliki 1 kantor cabang pembantu reguler dan 7 kantor cabang pembantu DSP. Kemudian berdiri pula Bank BTN Kantor Cabang Pembantu Pangkalpinang pada tanggal 2 Februari 2006 terletak di Jalan Mayor Syafrie Rachman Nomor 21 Pangkalpinang. Kemudian pada tanggal yang sama yaitu pada tanggal 2 Februari 2006 berdiri PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Pangkalpinang yang merupakan cabang ke 46 dari 52 cabang yang ada di seluruh Indonesia. PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pangkalpinang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 61 Pangkalpinang diresmikan oleh Wakil Gubernur Bangka Belitung, Ir. Suryadi Saman serta dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat umum. Disamping bank-bank di atas di Kota Pangkalpinang juga terdapat Bank Pikko (Century), Bank Syariah Bangka dan BPR Ukabima.

H. Rosman Djohan kemudian digantikan oleh Drs. H. Sofyan Rebuin, MM, yang menjabat selama dua periode. Periode pertama pemerintahan pada tahun 1993-1998 dan periode kedua pemerintahan pada tahun 1998-2003. Pada periode pertama kepemimpinan beliau berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.00.06.1.1.2436, tanggal 7 Juni 1994 berdirilah Akademi Keperawatan (AKPER) Pemerintah Kota Pangkalpinang dengan program studi DIII Keperawatan. Akademi Keperawatan menempati kampus di Kompleks Rumah Sakit Umum Daerah Depati Hamzah Pangkalpinang.

Pada Tanggal 22 Februari 1998 terjadi musibah bagi masyarakat Tionghoa Pangkalpinang yaitu terbakarnya Kelenteng Amal Bakti (Kwan Tie Bio). Kebakaran ini menghanguskan seluruh bangunan kecuali pada bagian kiri bangunan kelenteng. Pada tanggal 17 April 1998 dibentuklah panitia pembangunan kembali kelenteng dan sejak itu mulailah dilakukanlah pemugaran kembali kelenteng dipimpin oleh Jamal seorang ahli dalam pembangunan kelenteng dan pembuatan patung. Rehabilitasi selesai seperti bentuk sekarang (seperti bentuk asli) serta diresmikan pada Tanggal 5 Agustus 1999 dengan nama baru yaitu Kelenteng Kwan Tie Miau.(bersambung/***)

Kategori :