Testosteron Rendah Pengaruhi Kesehatan Jantung

Jumat 17 May 2024 - 23:13 WIB
Reporter : Ant
Editor : Jal

Sebuah studi terbaru mengatakan kadar hormon testosteron yang rendah dapat memengaruhi kesehatan jantung pria bahkan meningkatkan risiko terjadinya kematian dini.

 

Dilansir dari Medical Daily, Rabu (15/5), testosteron adalah hormon seks pria yang penting untuk perkembangan dan fungsi seksual pada pria. Kadar testosteron normal berkisar antara 300 dan 1.000 ng/dL.

 

Saat kadar testosteron menjadi rendah, hal tersebut dapat memengaruhi kehidupan sekitar 2,1 persen. Pria dengan testosteron rendah mungkin mengalami gejala seperti berkurangnya massa otot, rendahnya gairah seks, kelelahan, mudah tersinggung, dan disfungsi ereksi.

 

Salah satu penulis studi dari Universitas Western Australia di Perth bernama B. Yeap mengatakan testosteron memiliki berbagai tindakan di dalam tubuh. Misalnya, memengaruhi massa otot dan lemak, serta kepadatan tulang, sehingga ada kemungkinan bahwa konsentrasi testosteron yang rendah dapat berkontribusi pada perkembangan hasil kesehatan yang lebih buruk.

 

“Ada juga kemungkinan bahwa konsentrasi testosteron yang lebih rendah dapat berkontribusi terhadap perkembangan hasil kesehatan yang lebih buruk. Mengidentifikasi laki-laki yang sudah berisiko mengalami kesehatan yang lebih buruk,” kata Yeap.

 

Sementara menurut temuan yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine, pria yang memiliki kadar testosteron di bawah kisaran normal atau kurang dari 213 ng/dL, memiliki risiko kematian 40 persen lebih tinggi karena segala sebab, dan mereka yang memiliki testosteron sangat rendah atau di bawah 153 ng/dL, memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung 60 persen lebih tinggi.

 

Untuk mengevaluasi hubungan antara rendahnya testosteron dan risiko kematian kardiovaskular, tim peneliti meninjau 11 penelitian yang melibatkan lebih dari 24.000 partisipan.

 

Dengan menggunakan data pasien individual yang berisi konsentrasi hormon dasar peserta, termasuk testosteron total, globulin pengikat hormon seks, hormon luteinizing, dihidrotestosteron, dan estradiol.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Minggu 29 Dec 2024 - 12:59 WIB

Netanyahu Hari ini Operasi Kanker

Minggu 29 Dec 2024 - 15:14 WIB

Tahun 2025, Berat Bagi Ekonomi Indonesia

Minggu 29 Dec 2024 - 10:58 WIB

Jokowi Dukung PPN 12%