Oleh Nilawati, M.Pd.
Guru SMA Negeri 1 Airgegas
DEWASA ini Indonesia tengah mengejar ketertinggalan dari kualitas sumber daya manusia (SDM). Realitasnya peringkat sistem pendidikan Indonesia menurut World Population Review 2023 masih di bawah negeri jiran seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Meski demikian, pemerintah terus membenahi kualitas pendidikan dan pengajaran, baik dari sisi kognitif, mengembangkan pendidikan vokasi, dan pendidikan karakter. Melalui Pendidikan karakter menjadi syarat utama untuk menciptakan generasi unggul di masa depan.
Era disrupsi teknologi dan pasar bebas mendorong bangsa-bangsa menguatkan jati dirinya. Seperti pernah disabdakan oleh tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara beberapa dekade. Ia menyebutkan bahwa Pendidikan dan pengajaran di dalam Republik Indonesia harus berdasarkan kebudayaan dan kemasyarakatan bangsa Indonesia, menuju ke arah kebahagiaan batin serta keselamatan hidup lahir dengan terbentuk generasi Indonesia Emas 2045 dengan membiasakan dan memperbaiki kualitas sumber daya manusia dengan bangunlah jiwa raganya.
Bangunlah jiwa raganya, dapat diartikan sebagai upaya dan pembiasaan untuk memperkuat dan meningkatkan kesehatan baik dari segi jasmani maupun rohani. Pembiasaan ini diharapkan siswa yang memiliki mental dalam kondisi sehat dan stabil serta fisik yang kuat dapat mendukung siswa dalam memaksimalkan diri dalam meningkatkan potensi, bakat serta minat yang dimilikinya.
Makna dari membangun jiwa dan raga dalam program pendidikan akselerasi penguatan proyek profil pelajar Pancasila ini, tak berbeda jauh dengan makna membangun jiwa dan raga yang terkandung dalam lagu Indonesia Raya. Dengan demikian siswa juga dapat turut ikut berkontribusi dalam membentuk lingkungan pertemanan yang baik dan sehat, baik itu di sekolah ataupun di rumah.
Membangun jiwa dan raga pada siswa dapat dilakukan dengan cara membangun sikap religius, memberi edukasi mengenai bahaya perundungan, hingga meningkatkan kesadaran akan bahaya narkoba. Selain itu, membentuk kebiasaan rajin berolahraga dan menjaga kebersihan diri serta mengonsumsi makanan yang sehat juga dapat dilakukan.
Program Merdeka Belajar menjadi upaya membentuk karakter anak Indonesia yang cerdas, berjiwa nasionalis, tangguh, dan taat beragama dengan memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.