CERPEN RUSMIN SOPIAN : Lelaki yang Kembali Meniduri Ranjang Pengantinnya

Minggu 12 Jan 2025 - 08:25 WIB
Editor : Budi Rahmad

"Kamu itu kepala keluarga dan harus bertanggung jawab kepada keluargamu. Jangan biarkan mereka menunggu dan menunggu. Sungguh tak elok dipandang orang. Masa suami membiarkan anak dan istrinya di kampung sementara kamu disini. Apa kata dunia?" lanjut Ibu warung sembari meninggalkan Akew sendirian.

 

Akew kembali terdiam. Hanya tatapan nanar matanya terus menjulur ke langit. Seolah-oleh hendak melawan tatapan rembulan . Seakan-akan ingin bercerita kepada gugusan bintang-bintang yang bersinar terang.

BACA JUGA:Cerpen Naira Syakila Putri, SMPN 2 Sungailiat: Kisah Rase Lempah Kuneng

Akew sama sekali tak menyangka perjalanan hidupnya harus mendamparkannya ke daerah ini. Kawasan Kota yang ganas dan angker tanpa rasa kemanusian dari penghuninya. 

 

"Ini kota Bung. Bukan kampung. Kalau kalah mental, maka kamu akan jadi makanan empuk mereka. Akan jadi sapi perahan Kota. Disini tak ada rasa kasihan. Tak ada basa basi. Yang ada hanya fulus dan fulus. Siapa punya fulus maka dia akan berkuasa," ujar Suhar sahabatnya sambil menggesekkan ibu jari dengan telunjuknya sebagai sinyal.

 

Akew tidak mendengar celoteh sahabatnya itu.

 

Lelaki itu masih terngiang dengan kalimat anaknya yang memintanya untuk membelinya sebuah boneka kalau dirinya pulang. 

 

"Kalau Ayah pulang, jangan lupa belikan Kakak dan adik boneka," pinta anaknya.

 

Ah... 

BACA JUGA:Cerpen Eva Fitriana, SDN 13 Mentok: Cik Muncik Asyiik

Kategori :