Awas! Gejala Jam Koma Pada Gen Z?

Ilustrasi-screnshoot -

"Ini kalau cirinya ngetik udah typo sampai lebih dari dua kali seperti berkirim pesan melalui chat, dan kemungkinan besar juga terkena gejala dari Jam Koma," ujarnya.

Ciri awalnya, lanjut Oslo mudah diketahui jika yang biasanya selalu ngetik pesan chat itu rapi dan tersusun namun tiba-tiba sering typo itu dipastikan sudah terkena Jam Koma.

Lalu ciri yang ketiga, lanjut Oslo jika yang kedua typo saat menuliskan sesuatu maka yang ini selalu typo saat berbicara atau berkomunikasi dengan seseorang.

"Sering salah ngomong, kayak misalnya ngomong eh mau kenama lu padahal mau bilang mau kemana jadi terucap mau kenama, itu typo ngomong," tuturnya.

BACA JUGA:Siapapun Bisa Kena Penyakit Jantung, Termasuk Gen Z

Kondisi itu, kata Oslo sampai typo ngomong berarti otak sudah mulai nge"freeze atau sudah sangat overwhelmed nya kebangetan.

Kemudian yang keempat, menurut Oslo yang termasuk dalam kategori akut pada fenomena Jam Koma yaitu tidak nyambung saat diajak ngobrol.

Pada saat mengobrol dengan seseorang, komunikasi antara kedua tidak nyambung lain yang ditanyakan lain juga yang dijawab.

Lalu yang terakhir ciri seseorang yang terkena serangan Jam Koma, lanjutnya yaitu orang yang sering melamun yang sering terjadi pada pekerja di kota-kota besar di Indonesia.

"Ini puncaknya adalah melamun tanpa memikirkan apa-apa, itu adalah yang harus diselamatkan dari serangan jam koma ini," ujarnya.

"Mungkin ada yang masih bertanya-tanya apa sih jam koma ini, jadi ini seperti otak kalian itu beku nggak bisa berpikir apa-apa," tukasnya.

Sebagai informasi tambahan, Fenomena Jam Koma ini diistilahkan oleh Gen Z, untuk menggambarkan situasi atau momen seseorang yang sibuk dengan kesehariannya hingga kegiatan lainnya seperti sedang berbelanja bisa terlupakan.

Biasanya, fenomena Jam Koma ini banyak terjadi ada Gen Z wanita yang merasa sangat lelah dan saking lelahnya sampai-sampai kurang fokus dalam beraktifitas sehari-hari.

Istilah ini mencerminkan pengalaman bersama yang dialami banyak orang, terutama di tengah ritme kehidupan yang cepat dan seringkali melelahkan.

Bagi Gen Z, fenomena Jam Koma bukan hanya sekadar frasa, tetapi juga sebuah pengingat bahwa penting untuk memberi waktu bagi diri sendiri untuk beristirahat.***

Tag
Share