6 Pendidikan Karakter Peserta Didik melalui Peringatan Hari Santri Nasional

Ilustrasi-screnshot-

KORANBABELOS.ID - Di Indonesia, tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional. Hari Santri Nasional telah diperingati sejak tahun 2015 yang lalu. 

Dalam dunia Pendidikan, Hari Santri Nasional menjadi momentum yang sangat penting dalam rangka untuk menanamkan pendidikan karakter pada peserta didik. 

Oleh karena itu, kesempatan Hari Santri Nasional ini hendaknya dapat dilaksanakan oleh tiap-tiap satuan pendidikan dengan memperingatinya serta mengisinya dengan kegiatan-kegiatan positif yang dapat menambah ilmu pengetahuan dan menanamkan pendidikan karakter peserta didik. 

BACA JUGA:Revolusi Pendidikan di Indonesia: Mengoptimalkan AI untuk Pembelajaran Berkualitas dan Inklusif

Beberapa kegiatan untuk memperingati Hari Santri Nasional pada tiap-tiap satuan pendidikan misalnya dengan mengadakan dzikir akbar, tausyiah atau ceramah agama, pembacaan shalawat Nabi Muhammad saw, do’a bersama dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Menurut hemat penulis, pendidikan karakter peserta didik melalui peringatan Hari Santri Nasional antara lain adalah sebagai berikut: 

Pertama, menanamkan karakter moderat. Ulama dan santri pada masa perjuangan telah memperjuangkan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini secara bersama-sama tanpa memandang latar belakang suku, rasa dan lainnya. 

Sikap toleransi dan menghargai senantiasa dikedepankan. Dengan demikian, para ulama dan santri masa perjuangan telah memberikan contoh sikap moderat kepada kita semua. Peserta didik dapat mencontoh sikap moderat tersebut untuk diterapkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. 

BACA JUGA:Implementasi Pendidikan Nasionalis Religius di SMP Muhammadiyah Toboali

Kedua, menanamkan karakter religius. Melalui peringatan Hari Santri Nasional, maka karakter religius peserta didik akan semakin meningkat.

Kegiatan-kegiatan seperti zikir akbar, tausiah atau ceramah agama, pembacaan salawat Nabi Muhammad saw, doa bersama dan kegiatan-kegiatan islami lainnya adalah penggugah karakter religius pada setiap insan manusia.

Tiap-tiap peserta didik memiliki tanggung jawab untuk senantiasa meningkatkan karakter religiusitasnya untuk membentengi dirinya dari kemerosotan moral seperti yang telah terjadi saat ini. 

BACA JUGA: Menteri Pendidikan Era Prabowo Jangan Ikut Tren Ganti Kurikulum

Dengan senantiasa berpedoman pada nilai-nilai agama seperti yang telah dicontohkan oleh para ulama dan santri pada masa perjuangan, maka peserta didik tidak akan mudah terjerumus kepada hal-hal negatif seperti pembullyan atau perundungan, intoleransi, kekerasan seksual dan lain sebagainya. 

Tag
Share