Berjuang Untuk Palestina Hingga Akhir Hayat, Yahya Sinwar Pahlawan Sejati

Yahya Sinwar-screnshot-

"Hadiah terbesar yang dapat diberikan musuh kepadaku adalah membunuhku. Aku lebih baik mati sebagai martir, daripada mati karena sebab alamiah, Pemimpin Martir Yahya Sinwar,” tulis akun @SuppressedNws.

Dalam postingaan akun @Megatron_ron menuliskan jika Sinwar lahir di kamp pengungsian karena orang tuanya diusir dari rumah mereka oleh orang Yahudi.

“Ia menghabiskan 22 tahun di penjara Israel dan disiksa secara brutal,” tambahnya.

Selain itu Jake Shields dengan akun @jakeshieldsajj menuliskan bahwa Sinwar pada tahun 2018-19 membantu memimpin protes damai di perbatasan Israel.

BACA JUGA:Buku Sejuta Surat untuk Palestina, Bersatu untuk Kemanusiaan

Israel menanggapi dengan membunuh 223 orang (termasuk 46 anak-anak) dan melukai 10 ribu orang.

Mereka sengaja menembak penis pria muda untuk mengambil kejantanan mereka

Hal ini dikutuk secara luas oleh masyarakat internasional tetapi Israel dan Amerika Serikat tidak peduli.

“Apakah Anda mengerti mengapa ia memutuskan untuk melawan?, tulisnya.

Meskipun demikian, Sinwar  berhasil mengumpulkan pasukan kecil yang dipersenjatai dengan senjata primitif untuk melawan Israel, Amerika Serikat, setengah dari NATO, seluruh industri militer, dan lobi Yahudi globalis yang mengendalikan Amerika Serikat.

Ia kemudian berhasil melenyapkan sebagian besar tentara Israel yang melakukan genosida, dan akhirnya tewas dalam pertempuran di garis depan, berjuang sampai akhir hayatnya untuk Palestina.

“Pria ini adalah legenda sejati. Ia memiliki nyali yang besar,” tambahnya.***

 

Tag
Share