Senin, 21 Okt 2024
Network
Beranda
Headline
Pangkalpinang
Politika
Daerah
Bangka
Bangka Tengah
Bangka Selatan
Bangka Barat
Belitung
Belitung Timur
Komunikasi Bisnis
Advetorial
Kolom
Catatan Politik
Bahasa
History
Taring
Soccer
Lainnya
Gadget
Hiburan
Literasi
Kesehatan
Nasional
Opini
Network
Beranda
Kesehatan
Detail Artikel
Posisi Tangan Pengaruhi Hasil Tes Tekanan Darah
Reporter:
Ant
|
Editor:
Jal
|
Jumat , 11 Oct 2024 - 22:59
--
posisi tangan pengaruhi hasil tes tekanan darah dalam mengukur tekanan darah, kesalahan posisi dan penempatan lengan dapat menyebabkan kekeliruan pembacaan tekanan darah pada pasien penderita hipertensi. ditulis laman medical daily, selasa (8/10), studi baru meneliti bagaimana praktik umum nonstandar lainnya seperti meletakkan lengan di pangkuan atau membiarkannya menggantung tanpa penyangga di samping memengaruhi pembacaan tekanan darah. hasil yang dipublikasikan di jama internal medicine menunjukkan bahwa meletakkan lengan di pangkuan melebih-lebihkan tekanan sistolik hingga hampir 4 mmhg, sementara lengan yang tidak disangga atau menggantung ke bawah meningkatkan tekanan sistolik hingga hampir 7 mmhg. hasil diastolik lebih tinggi hingga 4,0 mmhg untuk lengan dalam posisi pangkuan dan 4,4 mmhg untuk posisi lengan yang tidak disangga. “temuan ini menegaskan bahwa posisi lengan membuat perbedaan besar dalam pengukuran tekanan darah yang akurat," kata dr. tammy brady, penulis utama studi tersebut. studi ini mengevaluasi penilaian tekanan darah dari 133 peserta dewasa berusia antara 18 hingga 80 tahun. selama uji coba, peserta secara acak dimasukkan ke dalam salah satu dari enam kelompok, masing-masing dengan urutan tiga posisi lengan saat duduk yang berbeda yaitu lengan disangga di atas meja, lengan di pangkuan, atau lengan yang tidak disangga tergantung di samping. setiap peserta mengenakan manset pengukur tekanan darah lengan atas yang ukurannya sesuai, dan tiga set pengukuran rangkap tiga dilakukan dengan perangkat digital, dengan jarak 30 detik. studi tersebut mencatat bahwa posisi lengan yang tidak tepat ini dapat menyebabkan 16 persen orang dewasa as, sekitar 40 juta orang, salah diklasifikasikan sebagai penderita hipertensi saat menggunakan batas tekanan darah sistolik 140 mm hg atau lebih tinggi. tingkat kesalahan klasifikasi meningkat hingga 22 persen (sekitar 54 juta orang) saat batas 130 mm hg atau lebih tinggi diterapkan. “jika anda terus-menerus mengukur tekanan darah dengan lengan yang tidak disangga, dan hasilnya tekanan darah anda lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yaitu 6,5 mmhg, maka itu adalah perbedaan potensial antara tekanan darah sistolik 123 dan 130, atau 133 dan 140—yang dianggap sebagai hipertensi stadium 2," kata sherry liu, salah satu penulis studi, menjelaskan bagaimana posisi lengan yang tidak tepat dapat menyebabkan kesalahan diagnosis.(ant)
1
2
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Babel Pos 13 Oktober 2024
Berita Terkini
Erick Thohir Mantap: Bersih-Bersih BUMN Lanjut
Headline
45 menit
Bobby Kertanegara Ikut ke Istana Merdeka
Headline
1 jam
Langsung Pulang ke Solo, Jokowi tak Pamit Lagi ke PDIP?
Headline
1 jam
Apa Target 100 Hari Menkomdigi?
Headline
1 jam
Di Bawah Kemensetneg, Mayor Teddy Tak Ikut Dilantik?
Headline
1 jam
Berita Terpopuler
Nasib Honorer Masih Merana?
Headline
17 jam
Catat! Ini 6 Janji Prabowo
Headline
17 jam
Nama-Nama Menteri yang Bakal Dilantik Prabowo
Headline
6 jam
Mayor Teddy, 4 Tahun jadi Ajudan Prabowo, Kini Seskab
Headline
3 jam
Indonesia Punya Presiden Baru, Kamarudin: Siap Wujudkan Cita-Cita Prabowo
Headline
19 jam
Berita Pilihan
Pernyataan Sandra Dewi Mengecewakan, Rp 420 M, Kemana?
Headline
6 hari
Bos Smelter Ungkap, MoU Dengan PT Timah dan CSR untuk Bantu Pemerintah dan Rakyat
Headline
2 minggu
Sidang Tipikor Tata Niaga Timah Aon Cs, Saksi Tak Sebut Terdakwa?
Headline
3 minggu
Tipikor Timah, dari Super Heboh, Kini Mulai Senyap?
Headline
3 bulan
Dugaan Tipikor KUR BSB Naik Penyidikan, Siapa Calon Tersangka?
Headline
3 bulan