Senin, 21 Okt 2024
Network
Beranda
Headline
Pangkalpinang
Politika
Daerah
Bangka
Bangka Tengah
Bangka Selatan
Bangka Barat
Belitung
Belitung Timur
Komunikasi Bisnis
Advetorial
Kolom
Catatan Politik
Bahasa
History
Taring
Soccer
Lainnya
Gadget
Hiburan
Literasi
Kesehatan
Nasional
Opini
Network
Beranda
Kesehatan
Detail Artikel
Kebiasaan yang Bisa Merusak Otak
Reporter:
Ant
|
Editor:
Noperma
|
Jumat , 13 Sep 2024 - 23:59
--
kebiasaan yang bisa merusak otak tahukah bahwa gaya hidup modern dipenuhi kebiasaan yang dapat secara perlahan dan halus merusak kesehatan otak? tidak bisa dipungkiri bahwa otak manusia adalah organ yang kompleks dan pusat dari kesejahteraan kita karena mengendalikan pikiran, memori, emosi, dan fungsi tubuh, tetapi ada faktor tertentu yang berkontribusi pada penurunan kesehatan otak. dalam wawancara dengan ht lifestyle, dr. raghvendra ramdasi, konsultan bedah saraf di rumah sakit jaslok di mumbai mengatakan melihat banyak pasien muda yang tanpa sadar merusak kesehatan otak mereka melalui kebiasaan tertentu. “kurang tidur, waktu layar yang berlebihan, kurangnya olahraga fisik, pola makan tidak sehat, stres, penyalahgunaan zat, dan multitasking adalah penyebab umum. kekurangan tidur mengganggu fungsi kognitif, sementara makanan junk food tidak memiliki nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak,” ungkapnya dalam wawancara dengan ht lifestyle dikutip dari the hidustan times, minggu (8/9). ia juga mengungkapkan bahwa stimulasi berlebihan dari perangkat digital dapat menyebabkan kelelahan mental, dan stres kronis diketahui dapat mengganggu memori dan fokus. selain itu, penyalahgunaan zat merusak koneksi saraf, dan multitasking menghambat pembelajaran mendalam dan kreativitas. “mengadopsi kebiasaan yang lebih sehat sangat penting untuk melindungi kesehatan otak dan mempromosikan ketahanan kognitif jangka panjang,” jelasnya. kepala departemen dan direktur serta pemimpin klinis - neurologi intervensi di grup narayana dr. vikram huded menjelaskan terdapat banyak efek jangka panjang dari kebiasaan yang terbentuk sejak usia dini terhadap kesehatan otak. “paparan berulang terhadap waktu layar, pola makan tidak sehat, dan kurang tidur mengganggu perkembangan kognitif, terkadang menyebabkan kerusakan otak yang tidak dapat dipulihkan,” kata vikram. oleh karena itu, ia menyarankan orang tua harus memantau penggunaan layar, mendorong aktivitas fisik dan interaksi dengan lingkungan sebagai gantinya. selain itu, memberikan diet seimbang yang kaya akan nutrisi penting, serta memastikan tidur yang cukup, mendukung pertumbuhan otak. konsistensi dalam hal-hal ini sangat penting. intervensi dini dan membangun kebiasaan sehat sekarang dapat mencegah masalah otak di masa depan, meletakkan dasar untuk fungsi otak yang optimal sepanjang hidup. dr. arvind bhateja, kepala bedah saraf dan tulang belakang di rumah sakit sparsh, menyimpulkan bahwa dampak kebiasaan yang mempercepat penuaan otak pada orang dewasa antara usia 40 dan 50 tahun tidak boleh diabaikan. kualitas tidur yang buruk, tingkat stres yang tinggi, dan gaya hidup sedentari adalah beberapa penyebab utama. stres kronis meningkatkan kadar kortisol, yang, seiring waktu, mengecilkan area otak yang terkait dengan memori dan kognisi. kurang tidur mengganggu kemampuan otak untuk memperbaiki diri, sementara kurangnya olahraga mengurangi aliran darah ke area kritis. tak sampai di situ, pasien harus menghindari makanan yang sangat diproses dan stimulan seperti nikotin dan zat psikotropika lainnya. “saya mendorong pasien dalam kelompok usia ini untuk memprioritaskan tidur yang restoratif, mengelola stres melalui mindfulness, dan terlibat dalam aktivitas fisik secara teratur. perubahan ini dapat secara signifikan memperlambat penuaan otak dan menjaga kesehatan kognitif,” ujarnya dr. arvind.(ant)
1
2
3
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Babel Pos 15 September 2024
Berita Terkini
Erick Thohir Mantap: Bersih-Bersih BUMN Lanjut
Headline
38 menit
Bobby Kertanegara Ikut ke Istana Merdeka
Headline
1 jam
Langsung Pulang ke Solo, Jokowi tak Pamit Lagi ke PDIP?
Headline
1 jam
Apa Target 100 Hari Menkomdigi?
Headline
1 jam
Di Bawah Kemensetneg, Mayor Teddy Tak Ikut Dilantik?
Headline
1 jam
Berita Terpopuler
Nasib Honorer Masih Merana?
Headline
17 jam
Catat! Ini 6 Janji Prabowo
Headline
17 jam
Nama-Nama Menteri yang Bakal Dilantik Prabowo
Headline
6 jam
Mayor Teddy, 4 Tahun jadi Ajudan Prabowo, Kini Seskab
Headline
3 jam
Indonesia Punya Presiden Baru, Kamarudin: Siap Wujudkan Cita-Cita Prabowo
Headline
19 jam
Berita Pilihan
Pernyataan Sandra Dewi Mengecewakan, Rp 420 M, Kemana?
Headline
6 hari
Bos Smelter Ungkap, MoU Dengan PT Timah dan CSR untuk Bantu Pemerintah dan Rakyat
Headline
2 minggu
Sidang Tipikor Tata Niaga Timah Aon Cs, Saksi Tak Sebut Terdakwa?
Headline
3 minggu
Tipikor Timah, dari Super Heboh, Kini Mulai Senyap?
Headline
3 bulan
Dugaan Tipikor KUR BSB Naik Penyidikan, Siapa Calon Tersangka?
Headline
3 bulan