Pj Bupati Targetkan Bangka Zero Stunting

--

MENDO BARAT - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bangka terus gencar melakukan penurunan angka stunting di Kabupaten Bangka. Salah satunya, melaksanakan Pembagian Keperluan Medis Khusus (PKMK) anak stunting di daerah lokus stunting di Kabupaten Bangka.

Selain itu berbagai langkah dilakukan TPPS Kabupaten Bangka untuk menuntaskan stunting atau gizi buruk.

Seperti pemberian makanan tambahan dan makanan bergizi. Selain itu, guna memastikan perkembangan anak-anak stunting dilibatkan sejumlah dokter.

Penjabat Bupati Bangka Muhammad Haris AR AP MH mengatakan, awal menjabat sebagai Penjabat Bupati Bangka ada beberapa fokus yang harus dituntaskan salah satunya masalah stunting. "Masalah stunting ini menjadi fokus saya, makanya saya ingin menuntaskan masalah stunting di Kabupaten Bangka." ujar Muhammad Haris kepada wartawan di Desa Labu Air Pandan Kecamatan Mendo Barat Bangka, Rabu (12/9/2024).

Progres penanganan stunting hingga saat ini cukup baik, awalnya dari 355 anak stunting dalam beberapa bulan turun menjadi 246 anak. "Alhamdulilah turunnya cukup siginifikan selama saya menjabat Penjabat Bupati Bangka, sampai saat ini masih ada 246 anak stunting di Bangka." Kata Muhammad Haris.

Muhammad Haris menyebutkan dari 246 anak stunting, 71 anak yang berada di delapan desa menjadi lokus." Lokus kita delapan desa yakni Desa Kemuje, Payak Benue, Mendo, Labuh Air Pandan, Penagan, Kota Kapur, Petaling Banjar, dan Gunung Muda."ungkapnya.

Untuk memastikan 71 anak yang menjadi lokus   stunting. Ia bersama tim percepatan stunting turun ke desa-desa tersebut. "Berdasar Info hari kedua berarti sudah empat desa yang kami pantau perkembangan stuntignya, tiga desa turun, sedangkan satu desa ada penambahan satu stunting." jelas Muhammad Haris.

Untuk penanganan stunting ini, Bangka menurutnya bersama pihak-pihak terkait memberikan bantuan makanan tambahan dan makanan bergizi. 

Selain itu, mereka juga melibatkan sejumlah dokter seperti dokter Anak, Umum dan Gizi, tujuannya untuk memastikan kesehatan dan perkembangan anak-anak yang sudah di intervensi. "Yang tahu intervensi ini berjalan baik atau tidak kan dokter, karena dokter yang periksa anak-anak stunting tersebut, selain itu membantu juga pengobatan jika anak stunting mengalami sakit."tutur Muhammad Haris.

Muhammad Haris menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan perkembangan anak-anak stunting, hal ini untuk memastikan semua berjalan dengan baik. "Kami menargetkan hingga akhir tahun ini Bangka zero Stunting." tambah Muhammad Haris.(dee)

 

 

 

Tag
Share