Rotasi Pejabat Pemprov Kisruh

--

PANGKALPINANG - Internal di Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) kepemimpinan Penjabat Gubernur, H Dr Safrizal ZA tampaknya mulai renggang. Diduga, hal ini bermula dari kebijakan Safrizal yang ingin melaksanakan rotasi di kalangan pejabat eselon II.

Sejatinya, penyegaran ini dinilai baik. Lantaran banyak posisi jabatan pimpinan perangkat daerah yang kosong, di samping penyegaran bagi beberapa pejabat yang telah menempati lama jabatannya serta regenerasi karir bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Babel.

Namun nyatanya, proses rotasi tersebut menjadi "kisruh" sehingga dinilai menimbulkan disharmoni. Indikasinya disebabkan ada aktor di belakang layar yang turut andil dalam kebijakan rotasi Ini, yang memiliki posisi jabatan sebagai Staf Khusus (Stafsus) Pj Gubernur Babel.

Saking "saktinya", kuat dugaan stafsus dengan inisial FZ ini dituding melakukan loby kepada sejumlah pejabat untuk mendapatkan jabatan. Seperti halnya surat elektronik yang diterima Babel Pos belum lama ini.

 

...Assalamualaikum Seperadik,

Terdengar isu jual beli jabatan oleh kadis2 di Pemprov Babel dengan salah satu staf sus PJ Gubernur dgn inisial FZ.

Oknum tsb sudah memanggil beberapa kepala dinas pada saat nonton bola bersama (kemarin) Oknum ini juga disinyalir melakukan Calo pencairan APBD dimana beredar surat bahwa setiap pencairan harus melalui persetujuan PJ Gubernur.

Apakah se-urgent itu sehingga Oknum Staff Sus ini harus mengganti para pejabat eselon di Pemprov Babel ? Ataukah Staff sus ini adalah perpanjangan tangan penguasa lama ?

Macem mane speradik ?...

Dikonfirmasi terkait ini, raut wajah Pj Gubernur Babel Safrizal langsung berubah. Nada bicaranya pun meninggi seraya menyangkal suara sumbang tersebut. Terlebih keterlibatan orang terdekatnya dalam proses rotasi pejabat eselon II di lingkungan Pemprov Babel.

Menurut dia, isu tersebut seperti sengaja dibuat oleh pihak-pihak tertentu agar dapat menghambat segala proses yang saat ini sedang berlangsung. "Mungkin isu itu dikemukakan oleh orang yang tidak ingin pindah (jabatan), mungkin ya, saya gak tau," kata Safrizal, Selasa (6/8).

Ia pun terlihat tak heran dengan isu tersebut, karena sering terjadi setiap ada kebijakan merotasi jabatan. "Karena setiap ada mutasi selalu ada begini-begini, supaya menghambat prosesnya," sebut Dirjen Bina Administrasi Kewilayahah Kemendagri ini.

Kendati demikian, ia pastikan bahwa rotasi pejabat eselon II tersebut sesuai dengan mekanisme dan sesuai seleksi yang dilakukan oleh tim Panitias Seleksi (Pansel). "Saya katakan jalan terus, saya pemimpin yang akan memutuskan baik buruk soal mutasi ini," tegasnya.

Tag
Share