Senin, 21 Okt 2024
Network
Beranda
Headline
Pangkalpinang
Politika
Daerah
Bangka
Bangka Tengah
Bangka Selatan
Bangka Barat
Belitung
Belitung Timur
Komunikasi Bisnis
Advetorial
Kolom
Catatan Politik
Bahasa
History
Taring
Soccer
Lainnya
Gadget
Hiburan
Literasi
Kesehatan
Nasional
Opini
Network
Beranda
Kesehatan
Detail Artikel
Lutut Kaku Saat Bangun Tidur
Reporter:
Ant
|
Editor:
Jal
|
Jumat , 26 Jul 2024 - 23:13
--
lutut kaku saat bangun tidur seseorang yang merasakan lutut yang kaku saat bangun tidur harus mewaspadai tanda-tanda adanya pengapuran sendi, khususnya bagi kelompok usia 45-50 tahun. menurut dokter spesialis bedah ortopedi konsultan panggul dan lutut lulusan universitas padjajaran dr. kiki novito sp.ot(k), usia di atas 45-50 tahun rawan terkena pengapuran sendi. "kalau bangun tidur nggak bisa langsung berdiri, pas mau gerak lututnya kaku gak bisa langsung ditekuk, dia butuh sekian menit pelan-pelan baru bisa jalan, jadi hati-hati,” kata kiki dikutip dari antara, selasa (22/7). kiki mengatakan kakunya lutut dikarenakan telah terjadi peningkatan derajat pengapuran sendi yang dapat dinilai dari angka 0 sampai empat. pada derajat 0, dapat dipastikan lutut dalam keadaan sehat, pada derajat 1-2 bisa terlihat dari kebiasaan saat bangun tidur yang tidak bisa langsung menekuk lutut. pada derajat selanjutnya rasa sakit dan kaku pada lutut akan berangsur menghilang, namun sendi akan terasa sakit jika melakukan jalan yang jauh. dan pada tahapan derajat empat adalah yang paling berat, karena tulang paha dan tulang kering yang sudah bertemu dan tidak ada tulang rawan. untuk menghindari peningkatan derajat pengapuran sendi, kiki menyarankan untuk melakukan banyak aktivitas yang memperkuat otot sendi dengan berolahraga jalan dan angkat beban agar cairan sendi dapat merata dan gerak lebih fleksibel. “caranya melakukan gerakan aktivitas yang memperkuat otot sendi, agar cairan sendi merata harus ada gerakan, olahraga 30 menit seminggu 3-4 kali, olahraganya bisa jalan, jogging, sepedaan, gym main beban,” katanya. presiden indonesian hip and knee society ini mengatakan gaya hidup dengan melakukan aktivitas olahraga yang menguatkan otot sendi bisa dilakukan sedari muda, karena memasuki usia 35 tahun massa otot sudah mulai berkurang. jika tidak melakukan latihan fisik dan olahraga akan terjadi pengapuran yang lebih berat karena massa otot juga berkurang. aktivitas fisik juga diperlukan untuk menjaga berat badan agar tidak membebani sendi, terlebih bagi yang mengalami pengapuran karena genetik atau keturunan. “karena tidak semua orang gemuk bisa pengapuran dan tidak semua pengapuran adalah orang gemuk, pasien kurus banyak karena lebih ke genetik, kalau mager massa otot berkurang membuat kekuatan fisiknya berkurang,” kata dokter yang praktik di rs medistra jakarta ini.(ant)
1
2
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Babel Pos 28 Juli 2024
Berita Terkini
Erick Thohir Mantap: Bersih-Bersih BUMN Lanjut
Headline
3 jam
Bobby Kertanegara Ikut ke Istana Merdeka
Headline
4 jam
Langsung Pulang ke Solo, Jokowi tak Pamit Lagi ke PDIP?
Headline
4 jam
Apa Target 100 Hari Menkomdigi?
Headline
4 jam
Di Bawah Kemensetneg, Mayor Teddy Tak Ikut Dilantik?
Headline
4 jam
Berita Terpopuler
Nasib Honorer Masih Merana?
Headline
20 jam
Catat! Ini 6 Janji Prabowo
Headline
20 jam
Nama-Nama Menteri yang Bakal Dilantik Prabowo
Headline
9 jam
Mayor Teddy, 4 Tahun jadi Ajudan Prabowo, Kini Seskab
Headline
6 jam
Indonesia Punya Presiden Baru, Kamarudin: Siap Wujudkan Cita-Cita Prabowo
Headline
22 jam
Berita Pilihan
Pernyataan Sandra Dewi Mengecewakan, Rp 420 M, Kemana?
Headline
6 hari
Bos Smelter Ungkap, MoU Dengan PT Timah dan CSR untuk Bantu Pemerintah dan Rakyat
Headline
2 minggu
Sidang Tipikor Tata Niaga Timah Aon Cs, Saksi Tak Sebut Terdakwa?
Headline
3 minggu
Tipikor Timah, dari Super Heboh, Kini Mulai Senyap?
Headline
3 bulan
Dugaan Tipikor KUR BSB Naik Penyidikan, Siapa Calon Tersangka?
Headline
3 bulan