Dede Bongkar Skenario Aep dan Iptu Rudiana? Kasus Kematian Eky dan Vina Mentah Semua dari Awal

Reporter: Tim |

Editor: Syahril Sahidir |

Selasa , 23 Jul 2024 - 03:38

Dede yang Mengaku Disuruh Mengarang Cerita.-screnshot-

dede bongkar skenario aep dan iptu rudiana?  kasus kematian eky dan vina mentah semua dari awal                              kesaksian dede yang membuka bagaimana aep dan iptu rudiana merekayasa pengakuannya yang 'tidak tahu apa-apa' seolah 'tahu banyak' dalam kasus terbunuhnya eky dan vina cirebon, membuat semuanya bagai mentah lagi dari awal. 
--------------------
“awalnya aep ditanya polisi, mencurigai ada gak yang sering nongkrong di situ? aep bilang, ada. katanya jam 4, ya udah nanti saya kontak lagi,” tutur dede. 
peristiwa itu terjadi setelah eky meninggal. 
dede mengaku rekayasa kisah disodorkan saat di polsek.
baca juga: kapolri: usut tuntas kasus vina cirebon!!
“cari informasi, kecurigaan anak-anak yang suka nongkrong. saya tahunya skenarionya ada di polsek aja,” kata dede. 
dimulai bagaimana dede disuruh mengaku menyaksikan pengejaran dan lemparan batu.   
“disuruh lihat yang ngejar yang ngelemparin batu, motor berapa orang. saya bilangnya segerombolan saat itu,” tutur dede mengikuti skenario itu, padahal dede tidak tahu apa-apa. 
“motor ini itu mereknya, padahal saya gak tahu sama skali motornya. yang nyuruh ya aep dan pak rudiana. sebut motor vixion satria ini itu. harus nyebutin,” ucap dede agar skenario aep dan iptu rudiana itu meyakinkan. 
lalu apa saja yang dikatakan dede selama bap saat itu?
baca juga:penahanan pegi setiawan tidak sah! pembunuhan vina cirebon makin heboh misterius!
sesuai skenario, di bap (berita acara pemeriksaan polisi, dede menceritakan skenario yang sudah diatur itu. 
“di bap saya menceritakan ada pelemparan batu, bawa bambu, terus saya melihat motor yang mengejar. di konsep skenario itu gak ada nama hadi, pegi. tiga nama dpo itu gak ada,” ucap dede. 
hingga kini aep dan iptu rudiana masih menjadi sorotan.  ada apa sebenarnya di balik kisah ini?  begitu pentingkah kisah sebenarnya tetap dirahasiakan sehingga harus mengorbankan sederet pemuda tak bersalah?***