Keruas

Ahmadi Sopyan-screnshoot-

Kok bisa? Karena isi negeri ini sepertinya sudah terlalu banyak bercokol mental-mental kerupuk keruas, baik pengelola negeri, apalagi rakyat. Kok rakyat disebut-sebut juga? ya iyalah, masak ya iya dong, duren aja dibelah bukan dibedong!  

Setiap Pemilu dan setiap Pilkada bahkan pemilihan kades sekalipun rakyat kita sudah menadahkan tangannya dengan memilih siapa yang memberi. Bahkan tak sedikit dari rakyat kita yang “melacurkan diri” kepada calon-calon yang dianggap mampu membayar mereka dengan harga yang ditentukan, tak peduli kualitas atau kemampuan sang calon. 

Penyakit mental kerupuk keruas ini sudah terlalu kronis karena begitu menjamurnya mental rakyat kita bagaikan kerupuk keruas dengan perilaku cengeng dalam demokrasi. Memilih karena barang pemberian atau lembaran uang yang tak seberapa, selanjutnya menggerutu, mencela dan menghujat ketika sang calon terpilih tidak peduli alias keruas. 

Pemilu 2024, bagi Caleg yang tidak terpilih tetaplah berdiri tegak dan kembali seperti semula. Tak perlu mencari kesalahan orang lain dari penyebab ketidakterpilihan Anda. Kokohkan kembali semangat hidup untuk menyisingkan lengan baju menatap masa depan yang lebih baik. Untuk bisa berbuat kepada keluarga, lingkungan dan masyarakat bukan hanya dengan jabatan sebagai wakil rakyat, tapi banyak hal yang bisa dilakukan. Pilkada 2024, akankah Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah adalah benar-benar orang yang mumpuni, kredibilitas teruji dan memiliki prestasi? Akankah yang memiliki integritas atau sekedar kemampuan isi tas? Percayalah, Partai “Keruas” akan melahirkan pemimpin melempem dan rakyat pemilih “sebasing kenek”.

Untuk bisa berprestasi tidak harus menjadi pejabat negara, tapi menjadi apa pun bisa membuat seseorang berprestasi dan memberikan manfaat bagi orang lain. Bukankah Nabi Muhammad SAW sudah memotivasi kita dengan sabdanya: “khoirunnaas anfauhum linnaas” (sebaik-baik manusia (manusia berprestasi) adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya).

Sedangkan bagi Caleg yang sudah terpilih, selamat mengarungi lauatan luas, tapi hati-hati karena begitu banyak ikan-ikan buas. Lakukan pekerjaan sebagai pengelola negara dengan baik dan benar serta buatlah terobosan nyata untuk rakyat. Tapi juga jangan lengah, belajarlah mengolah mental agar tidak mudah keruas alias melempem karena tergoda oleh hal-hal yang membuat Anda hina ditengah keluarga dan masyarakat. Sebuah jabatan bisa membuat seseorang mulia dengan status sosialnya tapi juga bisa membuat seseorang mudah tergelincir dan menjadi hina dina ditengah-tengah masyarakat akibat mental keruas alias melempem. Waspadalah, waspadalah, waspadalah! Begitu pesan Bang Napi di Tivi. 

Waduh, lapar nih! Cukup sampai disini dulu tulisan kali ini, soalnya saya mau makan dengan lauk kerupuk. Semoga tidak berpengaruh pada mental saya akibat hari ini makan dengan lauk kerupuk keruas. 

Salam Keruas! (*)

 

Tag
Share