Jhohan: Kami Cuma Bisa Minta Warga Bersabar, PHK Depan mata?

Reporter: Tim |

Editor: Syahril Sahidir |

Jumat , 10 May 2024 - 22:13

Jhohan Adhi Ferdian-screnshot-

jhohan: kami cuma bisa minta warga bersabar, phk depan mata?                            langkah 2 pabrik sawit di bangka tengah (bateng), masing-masing pt. mutiara hijau lestari (mhl) dan cv. mutiara alam lestari (mal), untuk mem-phk (pemutusan hubungan kerja) kian di depan mata.
------------------
keinginan besar karyawan agar manajemen pabrik mencari solusi untuk bertahan, tampaknya menemui jalan buntu.  meski phk itu sendiri adalah jalan terakhir, namun tampaknya kondisi yang ada tak memungkinkan untuk menempuh solusi lain.
seperti diketahui perkembangan di media massa beberapa hari ini, baik media online, media cetak serta social media seperti tiktok dan facebook tentang keresahan dan kepanikan di kalangan masyarakat di kabupaten bangka tengah dan bangka selatan soal rencana phk, juga dipantau pihak pabrik.  mereka memahami ketakutan warga itu, namun manajemen pabrik sangat sulit mencari solusi lain.
baca juga:babel sedang tidak baik-baik saja, di-phk & di-tahan? 
''kami memantau semua itu.  memang 2 perusahaan klien kami ini selaku pemilik dan operator pks (pabrik kelapa sawit) yang menerima tbs (tandan buah segar) sawit di 2 kabupaten (bangka selatan dan bangka tengah.red) tersebut hanya bisa menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan bersabar,'' ujar kuasa hukum sekaligus juru bicara pt. mutiara hijau lestari dan cv. mutiara alam lestari, jhohan adhi ferdian sh.,m.h kepada babelpos.id. yang menghubungi melalui saluran telepon.
apakah ada upaya manajemen biar bisa bertahan tanpa phk?
“saat ini, manajemen sedang berupaya keras memikirkan opsi-opsi yang tersedia agar 2 pabrik dapat beroperasi dan kembali menampung sawit-sawit masyarakat.  tetapi memang, kami akui manajemen perusahaan klien kami ini sepertinya sedang menemui kesulitan dan jalan buntu,'' tukas jhohan lagi.
seperti diketahui, pemblokiran rekening perusahaan yang dilakukan kejagung ri terkait kasus dugaan tipikor tata niaga timah 2015-2022, ternyata juga terhadap rekening cv. mutiara alam lestari (mal) dan cv mutiara hijau lestari (mhl).
baca juga:disnaker akui ada, sinyal phk besar?
akibatnya, sudah dapat ditebak, ini menyebabkan terganggunya operasional dan cash flow kedua perusahaan sawit itu terganggu.   sehingga pihak pabrik melalui kuasa hukumnya menyampaikan kepada masyarakat luas, petani sawit, pengepul sawit, mitra dan stakeholder terkait bahwa pabrik yang dikelola oleh cv. mutiara alam lestari dan cv mutiara hijau lestari berhenti dan tidak menerima pembelian sawit untuk sementara waktu.
dikatakan, cv. mutiara alam lestari (mal) & cv. mutiara hijau lestari (mhl) adalah murni perusahaan pabrik kelapa sawit (pks) yang selama ini telah ikut membantu jalannya perekonomian masyarakat dalam pembelian dan pengelolaan tanda buah segar (tbs) dan tidak tersangkut dengan kasus dugaan tindak pidana korupsi tata niaga timah yang saat ini sedang ditangani kejagung.
cv. mutiara alam lestari (mal) & cv. mutiara hijau lestari (mhl) adalah perusahaan pabrik kelapa sawit (pks) bergerak di perkebunan bukan bergerak di bidang pertambangan.
seperti diketahui, sampai saat ini rekening perusahaan masih diblokir kejagung.
“untuk itu kami mengajak masyarakat agar dapat mendoakan perusahaan dan semoga hal ini dapat menjadi pertimbangan penyidik untuk membuka pemblokiran tersebut agar perusahaan dapat kembali beroperasi, ya semoga saja ya, soalnya secara pribadi kami juga sedih melihat video keresahaan masyarakat yang berseliweran di medsos seperti tiktok dan sebagainya,'' ujar jhohan lagi.
baca juga:penambang & karyawan semelter korban phk, ribuan orang 'nganggur'
mahasiswa doktoral universitas borobudur itu pun berujar, bagaimana pun juga masyarakat bangka tengah, tentu secara bathin berhubungan sangat dekat dengan para petani sawit ini.
''bayangkan bisa berhari-hari antri di pabrik lain sedangkan kita tau yang namanya sawit 4 hari saja sudah mulai busuk, saya baca statmen kepala dinas pertanian bangka selatan, bahwa penjualan tbs sawit di bangka selatan langsung menurun drastis,” ujarnya.
itu sebabnya menurut jhohan, manajemen saat ini juga sedang berusaha keras memikirkan nasib ratusan karyawan agar tidak terjadi gelombang phk. jika hal itu terjadi, tentu akan merugikan banyak pihak, saya juga sempat itu membaca statmen dari disnaker kab. bangka tengah di media kemarin jika ada perwakilan karyawan juga resah atas atas nasib mereka kedepan, ya saya kira itu hal wajar, kita doakan yang terbaik sajalah,” ujar jhohan.***