Israel Serang Iran, Belum Ada Balasan?

Ilustrasi-screnshoot-

Kedua musuh lama ini telah mengarah pada konfrontasi langsung sejak dugaan serangan udara Israel pada tanggal 1 April yang menghancurkan sebuah bangunan di kompleks kedutaan Iran di Damaskus dan menewaskan beberapa perwira Iran termasuk seorang jenderal penting.

Tanggapan Iran, dengan serangan langsung terhadap Israel, belum pernah terjadi sebelumnya.

Sejak saat itu, negara-negara sekutu, termasuk Amerika Serikat, telah berupaya keras untuk memastikan bahwa tindakan pembalasan lebih lanjut akan dilakukan.

Para menteri luar negeri Inggris dan Jerman mengunjungi Yerusalem minggu ini, dan negara-negara Barat memperketat sanksi terhadap Iran untuk menenangkan Israel.

Negara-negara di seluruh dunia pada hari Jumat meminta kedua belah pihak untuk menahan diri dari eskalasi lebih lanjut.

BACA JUGA:Rusia Akan Kirim Jet Tempur, Untuk Hadapi Israel

“Sangatlah penting bahwa kawasan ini tetap stabil dan semua pihak menahan diri dari tindakan lebih lanjut,” kata Ketua Komisi UE Ursula von der Leyen. Seruan serupa juga datang dari Beijing dan negara-negara Arab di wilayah tersebut.

Di Iran, laporan berita mengenai insiden hari Jumat tidak menyebutkan Israel sebagai dalangnya, dan televisi pemerintah menampilkan analis dan pakar yang tampak meremehkan skala insiden tersebut.

Seorang analis mengatakan kepada TV pemerintah bahwa drone mini yang diterbangkan oleh "penyusup dari dalam Iran" telah ditembak jatuh oleh pertahanan udara di Isfahan.

 "Tiga drone terlihat di langit Isfahan. Sistem pertahanan udara menjadi aktif dan menghancurkan drone-drone ini di langit," kata TV pemerintah Iran.

Komandan senior militer Siavosh Mihandoust seperti dikutip oleh TV pemerintah mengatakan sistem pertahanan udara telah menargetkan “objek mencurigakan”.

Presiden Iran Ebrahim Raisi telah memperingatkan Israel sebelum serangan hari Jumat bahwa Teheran akan memberikan “respons keras” terhadap setiap serangan di wilayahnya.

Pada pagi hari, Iran telah membuka kembali bandara dan wilayah udara yang ditutup selama serangan tersebut.

Namun, masih ada kekhawatiran mengenai keamanan di Israel dan negara lain. Kedutaan Besar AS di Yerusalem membatasi, membuka tab baru bagi pegawai pemerintah AS untuk bepergian ke luar Yerusalem, Tel Aviv, dan Beersheba "untuk sangat berhati-hati".***

 

Tag
Share