Drone Iran Ancaman Bagi Timur Tengah dan Dunia

Ilustrasi-screnshoot-

Seiring berjalannya waktu, Iran menyadari bahwa drone miliknya, yang sebagian besar digunakan untuk pengawasan, bukan lagi senjata yang memungkinkan Iran memproyeksikan kekuatan yang diinginkannya.

Keinginan Korps Garda Revolusi Islam Iran adalah angkatan udara instan. 

Dalam dekade terakhir, Iran telah meningkatkan program drone-nya secara eksponensial. 

BACA JUGA:Israel Siap Serang Iran

Mereka mulai berinvestasi pada drone kamikaze sederhana, dan hal ini akhirnya mengarah pada penciptaan Shahed 136.

Shahed 136 memiliki desain yang relatif sederhana, panjang sekitar 3,5 meter dan lebar 2,5 meter, dengan berat hingga 40 kg. hulu ledak. 

Ia memiliki desain sayap delta, yang mungkin membuatnya lebih sulit dideteksi oleh beberapa radar. 

Namun, secara umum, yang membuatnya sukses adalah kemudahan pembuatannya dan Iran berhasil mengekspornya.

Iran memindahkan drone jenis Shahed 136 ke Yaman pada akhir tahun 2020 untuk digunakan oleh Houthi yang didukung Iran. 

Houthi telah menggunakan berbagai jenis drone, seringkali dengan desain dan saran dari Iran.

Selain itu, Iran telah sukses mengekspor drone dan cetak birunya ke Hizbullah di Lebanon dan juga mengirim drone ke Irak dan Suriah.

Misalnya, pada bulan Februari 2018, Iran meluncurkan drone yang menargetkan Israel dari pangkalan T-4 Suriah di dekat Palmyra. 

Iran juga menggunakan drone untuk menyerang fasilitas Abqaiq di Arab Saudi pada tahun 2019.

Drone milik Iran kini menjadi ancaman besar, tidak hanya bagi Timur Tengah tetapi juga bagi Eropa karena Rusia memiliki drone Iran. 

Selain itu, Iran telah menggunakan drone untuk menyerang wilayah Kurdistan di Irak dan menargetkan pasukan AS di Irak dan Suriah.

Tag
Share