Rusia, Inggris dan Jerman Minta Iran Tahan Diri, Untuk Menyerang Israel

Pasukan Iran Dalam Posisi Siaga Perang.-screnshoot-

Konflik telah menyebar di Timur Tengah sejak pecahnya perang Gaza, dengan kelompok-kelompok yang didukung Iran menyatakan dukungan terhadap Palestina yang melancarkan serangan dari Lebanon, Yaman, dan Irak. 

Teheran menghindari konfrontasi langsung dengan Israel atau Amerika Serikat, sambil menyatakan dukungannya kepada sekutu-sekutunya.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock meminta timpalannya dari Iran Hossein Amirabdollahian untuk mendesak “penahanan diri secara maksimal” guna menghindari eskalasi lebih lanjut.

Kementerian luar negeri Rusia mengatakan kepada warganya bahwa mereka tidak boleh melakukan perjalanan ke Timur Tengah, terutama ke Israel, Lebanon, dan wilayah Palestina.

“ Saat ini sangat penting bagi semua orang untuk menahan diri agar tidak mengarah pada destabilisasi situasi di kawasan, yang tidak menunjukkan stabilitas dan prediktabilitas,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam konferensi pers.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan pada hari Kamis bahwa ia telah menjelaskan kepada Amirabdollahian bahwa Iran tidak boleh menyeret Timur Tengah ke dalam konflik yang lebih luas.

" Saya sangat prihatin mengenai potensi kesalahan perhitungan yang mengarah pada kekerasan lebih lanjut," kata Cameron di X.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan Menteri Luar Negeri Antony Blinken meminta rekan-rekannya termasuk menteri luar negeri Turki, Tiongkok dan Saudi “untuk memperjelas bahwa eskalasi bukanlah kepentingan siapa pun dan bahwa negara-negara harus mendesak Iran untuk tidak melakukan eskalasi.”

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Rabu bahwa Iran mengancam akan melancarkan “serangan signifikan terhadap Israel”, dan bahwa ia telah mengatakan kepada Netanyahu bahwa “komitmen kami terhadap keamanan Israel terhadap ancaman dari Iran dan proksinya sangat kuat”.

AS memperkirakan serangan Iran terhadap Israel akan terjadi, namun serangan tersebut tidak akan cukup besar untuk menarik Washington ke dalam perang, kata seorang pejabat AS pada Kamis malam.

BACA JUGA:28 Kedubes Israel di Seluruh Dunia Tutup, Buntut Tewasnya 7 Pejabat Iran

Militer Amerika mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah menghancurkan rudal balistik anti-kapal yang diluncurkan dari wilayah Yaman yang dikuasai oleh milisi Houthi yang didukung Iran. 

Tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan pada kapal AS, koalisi, atau kapal dagang.

Iran adalah produsen minyak terbesar ketiga di kelompok OPEC dan harga minyak tetap berada di dekat level tertinggi dalam enam bulan pada hari Kamis.

Pada Rabu malam, sebuah kantor berita Iran menerbitkan laporan berbahasa Arab di platform X yang mengatakan bahwa wilayah udara di atas Teheran telah ditutup untuk latihan militer.

Tag
Share