Gus Baha Beberkan Kunci Meraih Lailatul Qadar, Kok Malah Cari Tanda-Tandanya?

Gus Baha-Dok-

SEPULUH terakhir Ramadan mendorong umat Islam berlomba menanam kebaikan dan memperbanyak ibadah.

----------

APALAGI momentum ini menjadi kunci mendapat Lailatul Qadar.

Bagaimana tandanya kita mendapat Lailatul Qadar?

Menurut Gus Baha selalu Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Bahauddin Nursalim, bahwa umat Islam punya potensi cukup besar untuk menggapai Lailatul Qadar di bulan Ramadan.

Yang dibutuhkan adalah sikap istiqomah dalam melaksanakan puasa, berjamaah salat Isya dan salat sunnah Tarawih.

"Asal puasa, asal selalu berjamaah shalat Isya, shalat Tarawih itu dapat Lailatul Qadar," kata Gus Baha lewat Youtube Santri Gayeng, dikutip dari NU Online.

Gus Baha menegaskan, kepastian akan mendapati Lailatul Qadar tidak selalu diukur dari tanda-tandanya sebagaimana yang sudah familiar di kalangan masyarakat, seperti pancaran sinar matahari tidak terik di siang hari.

BACA JUGA:Tanda Malam Lailatul Qadar

Orang yang tidak melihat dan merasakan tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar, bukan berarti tidak bisa menemui Lailatul Qadar.

"Tidak perlu membayangkan dan menandai siangnya matahari tidak terik. Aneh-aneh saja. Cuma alamatnya atau tanda-tandanya seperti itu. Lha terhadap alamat itu tidak perlu tahu. Malah kok kalian cari," jelas Gus Baha.

Dalam hadits Nabi Muhammad dijelaskan bahwa setiap orang Islam yang melaksanakan puasa Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala hanya dari-Nya, maka ia akan mendapatkan Lailatul Qadar.

Menurut Gus Baha hadits ini yang mestinya menjadi patokan, bukan sibuk mencari tanda-tandanya.

"Wong Nabi Muhammad dawuh tidak demikian. Yang penting, man shoma ramadhana imanan wahtisaban, ya dapat Lailatul Qadar," ungkapnya.

Tag
Share