Umar Bin Hisyam, Pemuka Kafir Quraisy, Rasulullah: ‘Bapak Kebodohan’

Abu Jahal-sreenshot-

Kekejian yang dilakukan oleh Abu Jahal ini terus berlanjut meskipun kaum muslimin dan Nabi Muhammad SAW untuk pergi dari Makkah.

Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin akhirnya mencari perlindungan ke Madinah dan diterima dengan baik disana.

Abu Jahal bahkan tak segan mengobarkan api peperangan yang berkecamuk yaitu Perang Badar.

Namun, makhluk Allah yang namanya sudah terdaftar di Neraka Jahannam ini justru menemui ajalnya.

Reputasi kejahatan yang telah dilakukan oleh Abu Jahal ini sangatlah banyak, ia tak membiarkan satupun penduduk Makkah mengikuti ajaran islam.

Abu Jahal menjadi orang yang seringkali mempermainkan Nabi Muhammad, sekalipun ia sudah ditunjukkan kehebatan sang Nabi, Abu Jahal tetap menolak ajaran islam.

Salah satunya ialah ketika Abu Jahal ditunjukkan salah satu mukjizat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dapat membelah bulan.

Pada saat itu, Abu Jahal datang kepada Rasulullah SAW bersama beberapa rekan karibnya dan meminta Rasulullah SAW untuk membelah bulan.

“Muhammad bertanya, “Jika aku melakukannya, apakah kamu akan menjadi Muslim?” Mereka setuju. 

Pada malam ke-14, saat bulan purnama, Muhammad berdoa kepada Allah agar memberinya mukjizat. Ketika Jibril, menurut kitab suci Islam, memberitahunya bahwa Allah telah mengkabulkan doanya, dia mengumumkannya kepada orang-orang Mekah. Kaum musyrik, menurut kitab suci Islam, "menyaksikan terbelahnya bulan". Muhammad berteriak kepada umat Islam: “Wahai Abu Salama ibn 'Abdu'l Asad! Arqam bin Abi'l Arqam! Bersaksi!" Namun, kaum musyrik berkata, “Putra Abu Kabsha memantraimu!” Beberapa dari mereka juga berkata : “Jika Muhammad telah membacakan mantra pada kita, maka dia tidak akan bisa membacakan mantra pada semua orang! Mari kita bertanya kepada para musafir yang datang dari daerah sekitar apakah mereka melihat apa yang kita lihat.” Maka ketika mereka bertanya kepada manusia mereka menjawab bahwa bulan memang “terbelah dua”. Namun, kaum musyrik menolak Islam. 

“Ini adalah sihir yang lazim”, kata mereka, “Anak yatim Abu Thalib mempengaruhi langit dengan mantranya.” Shahih al-Bukhari.***

 

 

Tag
Share