Ketika Ujian Allah Datang Bertibu-tubi, Sabar, Se-Sabar Nabi Ayyub

Ilustrasi-sreenshot-

Dalam keadaan putus asa, istri Nabi Ayyub memutuskan untuk menjual rambutnya yang panjang hanya untuk membeli makanan bagi suaminya.

Pada zaman itu, masyarakat memang terbiasa memakai rambut palsu atau rambut penyambung.

Ketika istri Nabi Ayyub pulang dengan membawa makanan, Nabi Ayyub bukanlah merasa gembira.

Sebaliknya, ia merasa marah karena istrinya telah menyalahi hukum Allah dengan menjual rambutnya hanya demi makanan.

Nabi Ayyub bersumpah, jika Allah memberi kesembuhan, ia akan mencambuk istrinya seratus kali.

Namun, meski mendengar sumpah tersebut, istri Nabi Ayyub tetap setia mendampingi suaminya.

Nabi Ayyub pun memanjatkan do’a kepada Allah dan do’a beliau ketika sakit tertuang dalam Al Quran, tepatnya surat Al Anbiya ayat 83.

“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.”

Dalam beberapa riwayat tafsir, do’a ini seolah hanya pengaduan Nabi Ayyub as kepada Allah bahwa beliau sedang sakit, bukan memohon kesembuhan.

Padahal tanpa menyampaikan hal tersebut, Allah SWT tentu sudah mengetahui bahwa Nabi Ayyub sedang sakit.

Alasan Nabi Ayyub berdo’a dengan teks tersebut adalah karena rasa malu Nabi Ayyub untuk memohon kepada Allah.

Namun Nabi Ayub terus-menerus memanjatkan doa ini kepada Allah, meski sudah belasan tahun menahan rasa sakit.

Suatu ketika, usai memanjatkan doa, Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Ayub seperti yang tertuang dalam surat Shad ayat 42.

Artinya: Allah berfirman, “Hantamkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.”

Kemudian, Nabi Ayub menghentakkan kakinya ke tanah dan keluar sumber mata air, ia pun segera meminum air tersebut dan mandi dengan air juga.

Tag
Share