Puasa, Integritas & Ustadz Panggung

Ahmadi Sopyan--

Budayawan tidak melulu berbudaya atau beradab, bahkan seringkali bertolak belakang. Mau ada atau tidak pengakuan dirimu budayawan atau bajingan sekalipun, mencintai dan menebar nilai-nilai kearifan lokal itu adalah jiwamu. Itulah integritas, tak butuh pengakuan apalagi ketokohan diri.

Seniman tetaplah seniman mau diakui atau tidak karya seninya. Seorang kiyai tetaplah kiyai walau tidak hidup ditengah belantara, tak ada murid dan tidak dikenal oleh manusia apalagi jama'ah. Ia tidak aka  berubah dari kehambaan diri kepada-Nya. Inilah yang disebut integritas.

Tokoh tak akan menokohkan diri, apalagi membalihokan diri, karena itu kedungungan sosial. Mau ada atau tidak orang menyapa, dikenal atau tidak, dianggap atau tidak keberadaanmu, kalau anda punya nilai pasti akan dianggap keberadaannya walau ditengah sunyi belantara bahkan dalam kegelapan gua. Tapi kalau mencari panggung popularitas dan penokohan diri, maka bersiaplah kehilangan integritas diri. Kembali maknai puasa sebagai ajang melatih dan memperkokoh integritas bukan popularitas.

Salam Integritas!(*) 

 

Tag
Share