Strategi Eksportir Kurma Israel Elak Boikot, Dijual Pakai Nama Aljazair

Ilustrasi-sreenshot-

BEREDAR di media sosial video bernarasikan Kurma Israel dijual memakai nama palsu Aljazair.

--------------

MODUS tersebut untuk menutupi penolakan pembeli atau boikot terhadap produk perusahaan berafiliasi Israel.

Terbongkarnya penggunaan nama palsu Aljazair itu, seperti dilansir disway.id setelah adanya video yang memperlihatkan kurma Israel, Medjool, yang dipajang di toko-toko mancanegara.

Kurma Medjool yang sejatinya diproduksi perusahaan asal Israel itu dijual senilai 14,50 euro per kilogram.

Demikian terlihat juga logo di tengah kotak memperlihatkan nama perusahaan Israel, Shlomo.

Aktivis pro-Palestina di mancanegara mengecam upaya toko tersebut yang menyembunyikan asal produk untuk menghindari stagnasi barang mengingat seruan boikot produk Israel masih berlangsung.

"Kurma Medjool tidak tumbuh di Aljazair, tapi di wilayah pendudukan," seru pelanggan toko saat mengingatkan produk tersebut buatan Israel.

"Anda harus menghilangkan tanda yang menyesatkan tersebut. Tentu saja saya tidak berbicara di sini tentang kurmanya, tapi moralitas Anda yang menempatkan kurma Israel di samping etalase produk Ramadan," imbuhnya seorang aktivis di Prancis.

Video berisi etalase kurma-kurma Medjool itu viral di media sosial X dan diunggah pada 2 Maret 2024.

"Saya melihat di etalase Anda yang ditulis untuk bulan Ramadan, namun di sampingnya ada kurma dari sebuah negara yang tentaranya memburu rakyat Gaza seperti kelinci," kata pelanggan.

Dilansir Disway.id dari Palestine Campaign, Kamis, 7 Maret 2024, disebutkan ada sejumlah prduk Israel yang masuk daftar boikot jelang Ramadan 1445 Hijriah, termasuk kurma.

Menurut laman tersebut Israel jadi negara kedua pengekspor kurma terbesar di dunia.

Ironinya, mayoritas kurma yang diproduksi oleh Israel dipanen dari tanah-tanah warga Palestina.

Tag
Share